DPR RI Menghasilkan "Trio KwekKwek" Dalam Satu Tahun


Satu tahun DPR RI periode 2014-2019, sejak dilantik 1 Oktober 2014 sampai dengan 1 Oktober 2015 baru menghasilkan 3 RUU, dan kesemuanya RUU tersebut berkaitan dengan partai politik, padahal Program Legislasi Nasional yang menjadi prioritas 2015 adalah sebanyak 39 RUU, itu artinya apa yang dicapai DPR RI selama satu tahun ini dalam hal program legislasi RUU masih dibawah 10%.

Kalau menyimak dari penyataan Ketua DPR RI, selama satu tahun ini DPR RI sudah bekerja keras dan berkorban untuk bangsa dan negara, sebegitu kerja kerasnya DPR RI selama satu tahun ternyata hanya menghasilkan 3 RUU saja. Yang jelas terlihat oleh masyarakat justeru DPR RI periode sekarang ini hanya melahirkan 3 tokoh Trio Warkop DPR (Setya Novanto, Fadli Zon dan Fahri Hamzah).

Trio Warkop DPR inilah yang selama satu tahun sudah membuat ramai DPR RI, sejak awal pelantikan, dengan berbagai pernyataan dan tingkah lakunya, sehingga menimbulkan berbagai kegaduhan digedung kura-kura senayan. Lebih banyak kontroversi yang diperlihatkan, ketimbang prestasinya.

Sejumlah kontroversi yang mengiringi perjalanan setahun DPR di antaranya ketegangan politik KMP dan KIH yang berakibat pada terhambatnya kerja DPR, permintaan dana aspirasi Rp 11,2 T, pembangunan 7 proyek senilai Rp 2,07 T, permintaan kenaikan tunjangan, kunker-kunker ke luar negeri sekaligus kunjungan pada konprensi pers Calon Presiden Amerika Donald Trump, yang mengundang perhatian publik ditanah air.

Yang lucunya lagi soal ngambeknya Fahri Hamzah terkait pro dan kontra soal pembangunan gedung baru DPR RI, di mewacanakan DPR RI dibubarkan saja kalau seandainya penambahan fasilitas untuk menunjang kinerja DPR tidak bisa dipenuhi, karena menurutnya jika keberadaan DPR RI dianggap tidak penting, lebih baik dibubarkan saja.

Kalau melihat semua hal di atas, memang tidak ada hal yang produktif dihasilkan DPR RI selama satu tahun ini, banyak waktu dan anggaran yang terbuang sia-sia, namun hal tersebut sama sekali tidak disadari, padahal sejatinya hakikat pengabdian bukanlah pamrih, tapi lebih banyak memberi dari pada menuntut.

Semoga saja empat tahun kedepan DPR RI bisa lebih produktif dalam menjalankan fungsi legislasi, dan berperan secara aktif dalam menjalankan fungsi pengawasan anggaran, tidak bekerja atas dasar kepentingan partai semata, tapi lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, lebih memiliki kepekaan dan empati terhadap berbagai situasi dan kondisi yang sedang dihadapi bangsa dan negara.

Sumber: newsdetik.com

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb (Dakwah Is My Adventure)