Theresa Christya, Seorang Sarjana Berpredikat Cumlaude, Memilih Menjadi Penjual Jamu


Bekerja menurut cita-cita adalah dambaan bagi tiap orang. Apalagi jika pekerjaan yang dia lakukan sekarang ini sesuai dengan cita-citanya.

Tapi makin dewasa, meraih pekerjaan rasanya sulit sekali. Bahkan kriteria pekerjaan yang ditentukan makin menurun dari keinginan ketika masih kecil dulu. Sebagian besar lulusan sarjana memilih menjadi karyawan perusahaan. Tapi, hal ini tidak berlaku bagi gadis suku Dayak yang cantik ini.

Meski berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan, gadis ini tidak bekerja sebagai karyawan atau pegawai. Ia tidak menggunakan ijazah nya untuk melamar pekerjaan. Melainkan, ia lebih memilih untuk jualan jamu online.

Theresa Christya, seorang sarjana yang lulus dengan IPK cumlaude ini tidak ingin menjadi karyawan setelah menyelesaikan kuliahnya. Ia malah menjadi penjual jamu online yang diberi nama "Sinok Kemayu".

Ia membuat jamu ini karena prihatin dengan jamu-jamu instan yang dijual di khalayak umum sekarang. Sebagian jamu instan yang dijual umum mengandung bahan kimia berbahaya, jadi efeknya buruk.

Sedangkan jamu buatan Theresa ini berasal dari rebusan ramuan tradisional turun-temurun suku Dayak yang tentunya aman dikonsumsi. Rasa jamunya sendiri juga tidak pahit dan tidak membuat eneg, sehingga anak-anak juga dapat mengkonsumsinya.

"Banyak orang menggunakan produk berbahan kimia untuk perawatan tubuhnya dengan iming-iming instan. Padahal dampaknya berbahaya untuk kehidupan jangka panjang. Oleh karena itu, saya berkeinginan mengenalkan jamu keluarga supaya bisa dinikmati secara umum," ujar Theresa.

Harga yang dipatok untuk satu botol jamu adalah antara Rp 15.000 - Rp 40.000. Kini sudah banyak reseller yang juga ikut menjualkan produk Sinok Kemayu. Selain jualan online, Theresa juga sudah memiliki outlet di kawasan Simpang Lima Semarang dan memiliki lima orang karyawan.

Kisah Theresa Christya ini dapat dijadikan inspirasi dan dapat mengubah mindset kita bahwa lulusan sarjana tidak harus bekerja menjadi karyawan. Kamu bisa menjadi seorang wirausaha dan tentunya hasil yang kamu terima lebih banyak daripada jika kamu menjadi karyawan.

Sumber: log.viva

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb (Dakwah Is My Adventure)