Di era serba digital yang didukung dengan kemudahan berbagi informasi, membagikan foto anak di jejaring sosial menjadi hal yang wajar dilakukan. Membagikan foto anak yang pertama kali bisa berjalang, memakai baju baru, berulangtahun atau asyik bermain adalah hal yang menggemaskan. Tetapi, Bunda perlu tahu, tak semua foto layak untuk diunggah di social media lho.
Di satu sisi, membagikan foto anak di social media dapat menunjukkan kebanggaan kita sebagai orang tua. Tetapi sadarilah, apa yang Bunda lakukan dapat mengantar si kecil ke jurang bahaya predator online. Lantas, seperti apa sih foto-foto si kecil yang harus dihindari dibagikan di social media? Berikut ini penjelasannya, seperti yang dilansir olehparenting.com:
Ajarkanlah malu sejak dini pada anak, untuk tidak membuka aurat di depan umum. Jika sudah sejak dini mengajarkan anak untuk menutup aurat, insyaallah anak tidak merasa malu ketika menutup aurat, justru sebaliknya, dia akan malu ketika auratnya terbuka. Nah tanamkanlah hal ini pada anak anda sejak usia dini.
Semua foto si kecil yang sedang mandi atau telanjang, jangan dibagikan di social media ya, Bunda. Di tangan orang yang salah, foto-foto seperti ini dapat disalahgunakan menjadi bahan pornografi anak. Pun foto saat si kecil di toilet. Mungkin menggelikan, tetapi bayangkan perasaan si kecil saat melihat foto itu ketika ia remaja. Anything you share online lasts forever, remember.
Terkadang memajang foto candid anak dengan pose lucu yang menggelikan, memang bikin gemas. Alih-alih menjahili anak, foto-foto seperti ini ternyata dapat menyakiti perasaannya apalagi jika ia mulai mengerti rasa malu. Jika si kecil marah dan Bunda tidak menghiraukan, ia akan merasa trauma, depresi dan cemas berlebih di masa depannya. Para ahli menyebutnya sebagai child shaming online dan jangan disepelekan dampaknya bagi psikis anak.
Jika Bunda berniat mengunggah foto anak bersama teman-temannya, pastikan mendapat ijin dari orang tua lainnya ya. Bisa jadi orang tua lainnya merasa tidak nyaman wajah sang anak ada di dunia maya.
Apakah Bunda pernah dengan sengaja membiarkan anak berpose dengan botol bir kemudian mengabadikannya? Atau foto membonceng anak dengan posisi ‘aneh’ dan menjepretnya kemudian mengunggahnya? Foto-foto ini mungkin terlihat seru dan lucu, tetapi jika diunggah ke social media tentu akan memancing kontroversi dan membuat orang akan beranggapan negatif, kepada keluarga Anda maupun si kecil.
Hindari membagikan nama lengkap, alamat rumah, detil sekolah, foto rumah, foto kamar dan hal-hal lain yang terkait data pribadi anak. Anda tidak akan pernah tahu siapa yang diam-diam menggunakan informasi ini untuk tujuan tertentu. Bijak dalam menggunakan social media ya, Bunda. Jangan sampai tujuan kita untuk bersenang-senang di dunia maya justru mengantarkan si kecil ke marabahaya.(vemale)
Di satu sisi, membagikan foto anak di social media dapat menunjukkan kebanggaan kita sebagai orang tua. Tetapi sadarilah, apa yang Bunda lakukan dapat mengantar si kecil ke jurang bahaya predator online. Lantas, seperti apa sih foto-foto si kecil yang harus dihindari dibagikan di social media? Berikut ini penjelasannya, seperti yang dilansir olehparenting.com:
- Foto anak yang tak menutup aurat
Ajarkanlah malu sejak dini pada anak, untuk tidak membuka aurat di depan umum. Jika sudah sejak dini mengajarkan anak untuk menutup aurat, insyaallah anak tidak merasa malu ketika menutup aurat, justru sebaliknya, dia akan malu ketika auratnya terbuka. Nah tanamkanlah hal ini pada anak anda sejak usia dini.
- Foto Saat Mandi Atau Di Toilet
Semua foto si kecil yang sedang mandi atau telanjang, jangan dibagikan di social media ya, Bunda. Di tangan orang yang salah, foto-foto seperti ini dapat disalahgunakan menjadi bahan pornografi anak. Pun foto saat si kecil di toilet. Mungkin menggelikan, tetapi bayangkan perasaan si kecil saat melihat foto itu ketika ia remaja. Anything you share online lasts forever, remember.
- Foto Yang Memalukan
Terkadang memajang foto candid anak dengan pose lucu yang menggelikan, memang bikin gemas. Alih-alih menjahili anak, foto-foto seperti ini ternyata dapat menyakiti perasaannya apalagi jika ia mulai mengerti rasa malu. Jika si kecil marah dan Bunda tidak menghiraukan, ia akan merasa trauma, depresi dan cemas berlebih di masa depannya. Para ahli menyebutnya sebagai child shaming online dan jangan disepelekan dampaknya bagi psikis anak.
- Foto Anak Dalam Grup
Jika Bunda berniat mengunggah foto anak bersama teman-temannya, pastikan mendapat ijin dari orang tua lainnya ya. Bisa jadi orang tua lainnya merasa tidak nyaman wajah sang anak ada di dunia maya.
- Foto Anak Melakukan Hal Yang Tidak Aman
Apakah Bunda pernah dengan sengaja membiarkan anak berpose dengan botol bir kemudian mengabadikannya? Atau foto membonceng anak dengan posisi ‘aneh’ dan menjepretnya kemudian mengunggahnya? Foto-foto ini mungkin terlihat seru dan lucu, tetapi jika diunggah ke social media tentu akan memancing kontroversi dan membuat orang akan beranggapan negatif, kepada keluarga Anda maupun si kecil.
- Data-Data Pribadi
Hindari membagikan nama lengkap, alamat rumah, detil sekolah, foto rumah, foto kamar dan hal-hal lain yang terkait data pribadi anak. Anda tidak akan pernah tahu siapa yang diam-diam menggunakan informasi ini untuk tujuan tertentu. Bijak dalam menggunakan social media ya, Bunda. Jangan sampai tujuan kita untuk bersenang-senang di dunia maya justru mengantarkan si kecil ke marabahaya.(vemale)