Sebuah video dugaan upaya Kristenisasi terselubung tiba-tiba menjadi pembicaraan masyarakat pengguna sosial media dua hari semenjak Sabtu ini.
Vedeo berjudul “Spesial: Kristenisasi Terselubung di Car Free Day Jakarta” mempertontonkan sekelompok orang yang sedang melakukan bagi-bagi cindera mata di sekitar Jalan Thamrin-Sudirman saat Car Free Day (Hari Bebas Kendaraan Bermotor).
Barang-barang yang dibagikan berupa; Kalung Hati berwarna merah, pin bertuliskan I am SAVED (Saya Telah Diselamatkan), kain Syal, bertuliskan “tekad bulat, persatuan, kedisiplinan, pantang menyerah, kecerdasan, dan ketangkasan”, biskuit tanpa merk, di dalamnya bertuliskan ‘Sudah Genap’.
Video ini dirilis pertama kali hari Senin, (03/11/214) oleh rtkChannel HD dan disebarkan di laman Youtube.
Reporter sempat melakukan wawancara dengan salah seorang relawan yang saat itu tengah membagi-bagi cindera mata dengan latar belakang sepanduk “Dukungan untuk Kabinet Kerja Menuju Indonesia Hebat dan Bermartabat” dengan mengatasnamakan Komunitas Peduli Indonesia (KPI).
Dengan didampingin seorang wanita, pria ini sibuk membagi-bagikan brosur berisi puisi indentik kepada pengguna jlan, khususnya pada anak-anak. Mereka lalu diminta membac puisi dengan imbalan susu gratis dan cindera mata lain.
“Peduli Indonesia ya cinta Indonesia, dukung pemerintah yang ada supaya kemudian kita berbuat sesuatu,” demikian jawaban sang pria kepada sang reporter.
Ia mengelak jika kegiatan ini disebut berlatar belakang gereja.
“Oh tidak ada, ini hanya dari temen-temen aja dari banyak latar belakang,” tambahnya.
Soal simbol Merpati dari kalung yang bagikan kepada masyarakat ia mengaku tidak identik dengan Kristen.
“Merpati di mana-mana ya simbol perdamaian. Di negara Atheis juga mengakui demikian,” tambahnya.
Dalam tayangan, sang reporter kemudian mengarahkan dan mencari kata “Sudah Genap” melalui google hingga akhirnya menuju istilah dalam Bible Galatia Pasal 4 ayat 4 yang maksudnya Tuhan Allah mengutus anaknya pada waktu yang sempurna.
Video berdurasi sekitar 23 menit dan 43 detik ini sevcara cepat menjadi pembicaraan di jejaring sosial maupun komunitas diskusi di grup WhatsApps.
Yang menarik, dalam liputan lain, khususnya di menit ke 14.30, reporter menangkap gambar seorang wanita mendekati seorang nenek berjilbab dan memegang erat tangannya.
Dengan wajah mirip seseorang yang sedang kebingungan dengan pandangan mata kosong, wanita bertopi ini meminta nenek berjilbab menuruti kata-katanya.
“Maaf ibu pernah dengar kabar baik tentang Yesus?” ujar nya kepada nenek berjibab tersebut.
“Kalau ibu percaya saat ini, kita doa hati..” katanya terputus karena terburu himbauan sang reporter agar tak melakukan kegitan pemaksaan.
“Ya Ampun, jangan gitu buk, saya denger buk. Kenapa ibu pakai kerudung gitu disuruh percaya Tuhan Yesus?” demikian pesan sang reporter.
Sang relawan wanita yang menggunakan topi tersebut nampak kaget, buru-buru menyalami wanita berjilbab yang masih kebingunan itu dan pergi begitu saja. “Maaf pak, “ujarnya pergi.
Vedeo berjudul “Spesial: Kristenisasi Terselubung di Car Free Day Jakarta” mempertontonkan sekelompok orang yang sedang melakukan bagi-bagi cindera mata di sekitar Jalan Thamrin-Sudirman saat Car Free Day (Hari Bebas Kendaraan Bermotor).
Barang-barang yang dibagikan berupa; Kalung Hati berwarna merah, pin bertuliskan I am SAVED (Saya Telah Diselamatkan), kain Syal, bertuliskan “tekad bulat, persatuan, kedisiplinan, pantang menyerah, kecerdasan, dan ketangkasan”, biskuit tanpa merk, di dalamnya bertuliskan ‘Sudah Genap’.
Video ini dirilis pertama kali hari Senin, (03/11/214) oleh rtkChannel HD dan disebarkan di laman Youtube.
Reporter sempat melakukan wawancara dengan salah seorang relawan yang saat itu tengah membagi-bagi cindera mata dengan latar belakang sepanduk “Dukungan untuk Kabinet Kerja Menuju Indonesia Hebat dan Bermartabat” dengan mengatasnamakan Komunitas Peduli Indonesia (KPI).
Dengan didampingin seorang wanita, pria ini sibuk membagi-bagikan brosur berisi puisi indentik kepada pengguna jlan, khususnya pada anak-anak. Mereka lalu diminta membac puisi dengan imbalan susu gratis dan cindera mata lain.
“Peduli Indonesia ya cinta Indonesia, dukung pemerintah yang ada supaya kemudian kita berbuat sesuatu,” demikian jawaban sang pria kepada sang reporter.
Ia mengelak jika kegiatan ini disebut berlatar belakang gereja.
“Oh tidak ada, ini hanya dari temen-temen aja dari banyak latar belakang,” tambahnya.
Soal simbol Merpati dari kalung yang bagikan kepada masyarakat ia mengaku tidak identik dengan Kristen.
“Merpati di mana-mana ya simbol perdamaian. Di negara Atheis juga mengakui demikian,” tambahnya.
Dalam tayangan, sang reporter kemudian mengarahkan dan mencari kata “Sudah Genap” melalui google hingga akhirnya menuju istilah dalam Bible Galatia Pasal 4 ayat 4 yang maksudnya Tuhan Allah mengutus anaknya pada waktu yang sempurna.
Video berdurasi sekitar 23 menit dan 43 detik ini sevcara cepat menjadi pembicaraan di jejaring sosial maupun komunitas diskusi di grup WhatsApps.
Yang menarik, dalam liputan lain, khususnya di menit ke 14.30, reporter menangkap gambar seorang wanita mendekati seorang nenek berjilbab dan memegang erat tangannya.
Dengan wajah mirip seseorang yang sedang kebingungan dengan pandangan mata kosong, wanita bertopi ini meminta nenek berjilbab menuruti kata-katanya.
“Maaf ibu pernah dengar kabar baik tentang Yesus?” ujar nya kepada nenek berjibab tersebut.
“Kalau ibu percaya saat ini, kita doa hati..” katanya terputus karena terburu himbauan sang reporter agar tak melakukan kegitan pemaksaan.
“Ya Ampun, jangan gitu buk, saya denger buk. Kenapa ibu pakai kerudung gitu disuruh percaya Tuhan Yesus?” demikian pesan sang reporter.
Sang relawan wanita yang menggunakan topi tersebut nampak kaget, buru-buru menyalami wanita berjilbab yang masih kebingunan itu dan pergi begitu saja. “Maaf pak, “ujarnya pergi.
Sampai seminggu ini, sudah puluhan ribu orang melihat dan video ini. Hingga pagi ini, video telah dikunjungi lebih dari 446.474 orang.* Berikut videonya: [Hidayatullah]