Penistaaan terhadap simbol-simbol keagamaan terjadi lagi. Sebuah perusahaan alas kaki menggegerkan warga di Jawa Timur setelah memproduksi sandal bertuliskan kaligrafi ‘Allah’ pada bagian alasnya.
Diketahui, sandal tersebut bermerek Glacio dan diproduksi oleh PT Pradipta Perkasa Makmur yang juga mempunyai produk alas kaki lainnya, yakni Clarudo. Dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan Polda Jawa Timur pada Sabtu (10/10) di lokasi produksi sandal yang terletak di KM 33,2 Jalan Raya Wringinanom Kabupaten Gersik. Polda Jatim mengamankan 300 pasang sisa produksi sandal berlafaz Allah.
“Sejak Sabtu, perusahaan sudah melaksanakan perubahan mesin cetak karena ditemukan huruf dengan lafaz Allah,” begitu seperti dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (12/10).
Pihak perusahaan pun berjanji akan menarik hasil produksi yang masih beredar di pasaran. Selain itu, perusahaan akan mengubah desain mesin cetak tersebut agar tak lagi bermotif lafaz Allah dibagian alasnya.
Sementara itu, menurut keterangan personalia perusahaan, Umboh menyebut, mesin cetak tersebut dipesan dan didatangkan langsung dari Cina. Sejak September 2014 hingga Oktober 2015, PT Pradipta Perkasa Makmur telah memproduksi alas kaki itu sebanyak 82.070 pasang.
Sementara itu, pemilik perusahaan Lou Hwa tengah dipanggil Polda Jatim. Hingga berita ini ditulis, pendalam kasus masih dilakukan oleh Polda Jatim dan Polres Gersik.
Sumber : Republika.co.id, 13 Oktober 2015
Diketahui, sandal tersebut bermerek Glacio dan diproduksi oleh PT Pradipta Perkasa Makmur yang juga mempunyai produk alas kaki lainnya, yakni Clarudo. Dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan Polda Jawa Timur pada Sabtu (10/10) di lokasi produksi sandal yang terletak di KM 33,2 Jalan Raya Wringinanom Kabupaten Gersik. Polda Jatim mengamankan 300 pasang sisa produksi sandal berlafaz Allah.
“Sejak Sabtu, perusahaan sudah melaksanakan perubahan mesin cetak karena ditemukan huruf dengan lafaz Allah,” begitu seperti dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (12/10).
Pihak perusahaan pun berjanji akan menarik hasil produksi yang masih beredar di pasaran. Selain itu, perusahaan akan mengubah desain mesin cetak tersebut agar tak lagi bermotif lafaz Allah dibagian alasnya.
Sementara itu, menurut keterangan personalia perusahaan, Umboh menyebut, mesin cetak tersebut dipesan dan didatangkan langsung dari Cina. Sejak September 2014 hingga Oktober 2015, PT Pradipta Perkasa Makmur telah memproduksi alas kaki itu sebanyak 82.070 pasang.
Sementara itu, pemilik perusahaan Lou Hwa tengah dipanggil Polda Jatim. Hingga berita ini ditulis, pendalam kasus masih dilakukan oleh Polda Jatim dan Polres Gersik.
Sumber : Republika.co.id, 13 Oktober 2015
Silakan Copy Artikel yang ada di sini, tapi cantumkan sumbernya http://tolongshare.blogspot.co.id