Melalui akun Twitter pribadinya @adearmando1, dosen komunikasi Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Paramadina itu mempertanyakan apakah haji hukumnya wajib. Ia berdalih, jumlah umat Islam saat ini mencapai 2 miliar. Jika semuanya naik haji, menurut Ade, tentu Makkah tidak akan muat.
Insiden Mina menjadi “panggung” bagi banyak pihak. Media Iran langsung menuduh pangeran Arab Saudi sebagai penyebabnya. Seorang anggota DPR RI mengusulkan Makkah dan Madinah diambil alih dari Arab Saudi. Denny J.A memunculkan ide haji tidak hanya di bulan Dzulhijjah. Tak ketinggalan, Ade Armando pun melontarkan pernyataan yang tak kalah konyolnya.
“Umat Islam itu dua milyar. Kalau berhaji itu wajib, bagaimana mungkin Mekah menampung 2 milyar orang. Jadi, masihkah berhaji itu wajib?,” kicaunya baru-baru ini.
Sontak, kicauan itu mendapat banyak balasan dari pengguna Twitter. Ada yang mencoba memahamkan Ade bahwa hukum haji itu wajib bagi yang mampu. Bukan seperti wajibnya shalat.
“om @adearmando1.. haji itu wajib untuk yang mampu..(sehat, punya duit, aman).. dari 2 milyar itu berapa yang mampu, di satu saat?,” tulis akun @srigalapagi.
“kan sudah dikatakan bagi yang mampu… toilet di rumah juga tidak sebanyak anggota keluarga.. tergantung yang kebelet siapa.. faham?,” tambah @tahamaaruf.
Ada pula yang menyindir bahwa tidak mungkin 2 miliar orang berangkat haji bersama-sama.
“Dua milyar umat muslim berhaji serempak, yang jaga warung siapa ….. ?,” cuit @MohammadMakruf.
Sebagian lagi mengingatkan Ade dengan pendekatan berbeda.
“@adearmando1 Mas kalo cari sensasi jangan masuk wilayah kewajiban perintah agama. Mending sensasi ala vicki prasetyo, sampean dijamin laku on air,” kata @zulfanny. [dakwah]