Pemkot Bandung tengah menyiapkan inovasi untuk meringankan beban buruh yang selalu dikeluhkan setiap tahun ketika meminta kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK). Pemkot akan menyiapkan bus gratis dan delivery belanja.
"Pemkot Bandung sedang mengupayakan dua inovasi bahwa di Kota Bandung menyejahterakan buruh itu bukan hanya meningkatkan pendapatan, tapi dengan mengurangi pengeluaran," ucap Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil..
Yang pertama, rencananya Pemkot Bandung akan membuat sistem belanja layanan antar bagi para buruh. Sehingga para buruh tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk pergi ke pasar untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Buruh hanya tinggal memesan dan barang akan diantar atau diambil di tempat mereka bekerja dengan harga yang lebih murah.
"Jadi nanti mereka harus membentuk koperasi. Nanti koperasinya bekerjasama dengan pedagang-pedagang pasar yang ada di dalam PD Pasar," jelasnya.
Inovasi yang kedua yakni dengan memangkas biaya transportasi. Rencananya, Pemkot Bandung akan menyediakan bus khusus untuk antar jemput buruh.
"Kita punya bus dinas, bus-bus asetnya pemkot yang akan dimaksimalkan untuk jadi angkutan buruh dari zona pemukimannya ke zona kerjanya. Sehingga membantu mereka juga mengurangi biaya transprotasi," jelas Emil.
Jumlah bus yang disiapkan saat ini ada sekitar 7 unit. Namun ke depan, kata Emil tidak menutup kemungkinan jumlah bus yang dipakai untuk sarana antar-jemput buruh akan bertambah.
"Bukan tidak mungkin ditambah. Selain menyediakan bus sekolah, kita sediakan juga untuk buruh," terangnya.
Kedua wacana untuk membantu mengurangi beban buruh di Kota Bandung itu nantinya akan dibahas lebih lanjut. Sehingga buruh bisa secepatnya mendapatkan kemudahan tersebut.
"Dua inovasi ini lagi dirumuskan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa digulirkan sebagai upaya Kota Bandung dalam memberikan kesejahteraan dengan cara-cara yang lebih cerdas," tandasnya.
Sumber: detik