Cholil Nafis menulis dalam akun Facebook pribadinya, bahwa Ustadz Muhammad Nur Maulana telah meminta maaf atas kata-kata yang salah dalam isi ceramahnya. Permintaan maaf tersebut diungkapkan Ustadz Maulana saat melakukan mediasi antara Ustadz Maulana, pihak Trans TV, dan MUI.
Jakarta. Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat,
“Ustadz Maulana menyatakan mhn maaf jika ada kata2 dari isi ceramahnya yg salah. Ia menarik ucapannya klo pemilihan pemimpin tdk ada kaitannya dg Islam,” tulisnya, Rabu (18/11).
"Walhamdulillah teman2 pemuda muslim (GPII dan organisasi pemuda muslim lainnya) telah mengoreksi dakwah ustadz Maulana di TransTV ttg Memilih pemimpin seiman. Ustadz Maulana menyatakan mhn maaf jika ada kata2 dari isi ceramahnya yg salah. Ia menarik ucapannya klo pemilihan pemimpin tdk ada kaitannya dg Islam. Ia menyatakan kembali agar umat Muslim hendaklah memilih pemimpin yg seiman yg baik," tulis Cholil Nafis, Rabu (18/11).
Ustadz Maulana, tambah Cholil, juga meminta bimbingan kepada MUI agar dirinya bisa menyampaikan dakwah yang lebih baik. Selain Ustadz Maulana, manajemen Trans TV juga menyatakan bahwa program “Islam Itu Indah” meminta bimbingan MUI dalam siaran-siarannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, isi ceramah Ustadz Maulana soal kepemimpinan dalam acara "Islam itu Indah" di Trans TV, Senin (9/11) lalu, membuat resah umat Islam.
"Ah agamanya beda? kalau kita membahas kepemimpinan tidak usah bicara agama. Kepemimpinan itu tidak berbicara masalah agama. Jadi kau tidak mau naik pesawat kalau pilotnya agama lain? jadi berbicara seperti ini jangan ada black campaign," tutur Ustadz Maulana yang dikenal dengan jargon kalimat; “jamaah, oh jamaah," tersebut.
Pernyataan Ustadz Maulana ini sangat disayangkan karena tidak sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah. Tokoh-tokoh Islam dan beberapa ormas pemuda Islam mengoreksi pernyataan ustadz Maulana dan minta bertaubat. Ustadz Arifin Ilham juga memberi nasihat agar umat Islam berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah.
"Ingat setiap mu'min apalagi juru da'wah wajib menyampaikan dalil yg berdasar Alqur'an dan Sunnah. ALLAHUMMA ya Allah lindungilah kami dari juru da'wah jahil yg menyesatkan kami dari PETUNJUKMU dan SUNNAH NABIMU," demikian penggalan nasihat Arifin Ilham.
MUI menyambut baik segala nasihat yang ditujukan kepada ustadz Maulana hingga akhirnya meminta maaf dan mengakui isi ceramahnya soal kepemimpinan salah.
"MUI menyambut baik koreksi pemirsa dan umat Islam yg menyatakan aspirasinya utk meluruskan isi ceramah Ust. Maulana. MUI melihatnya bahwa protes itu adlh bentuk cinta Islam dan semangat memperbaiki dakwah Islamiyah. MUI juga mengapresiasi niat baik Ustadz Maulana dan manajemen TransTV utk melakukan klarifikasi (tabayyun) terhadap isi ceramahnya sekaligus meminta maaf atas segala kesalahannya. MUI siap membimbing Ust. Maulana dalam aktifitas dakwahnya. MUI memberi hasil2 fatwa utk memudahkan tema2 dakwah di transTV. Mudah2-an semua hal ini menjadi bahan evaluasi bagi dakwah kita dan menjadi pembelajaran sehingga kita menjadi manusia pembelajar," ujar Cholil Nafis di akhir tulisannya di laman facebooknya
Jakarta. Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat,
“Ustadz Maulana menyatakan mhn maaf jika ada kata2 dari isi ceramahnya yg salah. Ia menarik ucapannya klo pemilihan pemimpin tdk ada kaitannya dg Islam,” tulisnya, Rabu (18/11).
"Walhamdulillah teman2 pemuda muslim (GPII dan organisasi pemuda muslim lainnya) telah mengoreksi dakwah ustadz Maulana di TransTV ttg Memilih pemimpin seiman. Ustadz Maulana menyatakan mhn maaf jika ada kata2 dari isi ceramahnya yg salah. Ia menarik ucapannya klo pemilihan pemimpin tdk ada kaitannya dg Islam. Ia menyatakan kembali agar umat Muslim hendaklah memilih pemimpin yg seiman yg baik," tulis Cholil Nafis, Rabu (18/11).
Ustadz Maulana, tambah Cholil, juga meminta bimbingan kepada MUI agar dirinya bisa menyampaikan dakwah yang lebih baik. Selain Ustadz Maulana, manajemen Trans TV juga menyatakan bahwa program “Islam Itu Indah” meminta bimbingan MUI dalam siaran-siarannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, isi ceramah Ustadz Maulana soal kepemimpinan dalam acara "Islam itu Indah" di Trans TV, Senin (9/11) lalu, membuat resah umat Islam.
"Ah agamanya beda? kalau kita membahas kepemimpinan tidak usah bicara agama. Kepemimpinan itu tidak berbicara masalah agama. Jadi kau tidak mau naik pesawat kalau pilotnya agama lain? jadi berbicara seperti ini jangan ada black campaign," tutur Ustadz Maulana yang dikenal dengan jargon kalimat; “jamaah, oh jamaah," tersebut.
Pernyataan Ustadz Maulana ini sangat disayangkan karena tidak sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah. Tokoh-tokoh Islam dan beberapa ormas pemuda Islam mengoreksi pernyataan ustadz Maulana dan minta bertaubat. Ustadz Arifin Ilham juga memberi nasihat agar umat Islam berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah.
"Ingat setiap mu'min apalagi juru da'wah wajib menyampaikan dalil yg berdasar Alqur'an dan Sunnah. ALLAHUMMA ya Allah lindungilah kami dari juru da'wah jahil yg menyesatkan kami dari PETUNJUKMU dan SUNNAH NABIMU," demikian penggalan nasihat Arifin Ilham.
MUI menyambut baik segala nasihat yang ditujukan kepada ustadz Maulana hingga akhirnya meminta maaf dan mengakui isi ceramahnya soal kepemimpinan salah.
"MUI menyambut baik koreksi pemirsa dan umat Islam yg menyatakan aspirasinya utk meluruskan isi ceramah Ust. Maulana. MUI melihatnya bahwa protes itu adlh bentuk cinta Islam dan semangat memperbaiki dakwah Islamiyah. MUI juga mengapresiasi niat baik Ustadz Maulana dan manajemen TransTV utk melakukan klarifikasi (tabayyun) terhadap isi ceramahnya sekaligus meminta maaf atas segala kesalahannya. MUI siap membimbing Ust. Maulana dalam aktifitas dakwahnya. MUI memberi hasil2 fatwa utk memudahkan tema2 dakwah di transTV. Mudah2-an semua hal ini menjadi bahan evaluasi bagi dakwah kita dan menjadi pembelajaran sehingga kita menjadi manusia pembelajar," ujar Cholil Nafis di akhir tulisannya di laman facebooknya
Silakan Copy Artikel yang ada di sini, tapi cantumkan sumbernya http://tolongshare.beritaislamterbaru.org