Kelemahlembutan dalam berbicara dianjurkan dalam Islam karena ia merupakan akhlak para Nbi-Nya. Diterangkan dalam Surah Ali Imran (3) ayat 159,
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu ...
Tatkala berdakwa kepada Raja Fir'aun yang lalim, Allah memerintah kan Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s. untuk berbicara dengan lemah lembut kepadanya.
Terhadap orang yang demikian ingkar, Allah mengajarkan utusan-Nya agar menyampaikan kebenaran dengan kelembutan. Padahal Fir'aun adalah raja yang sangat angkuh, sombong, dan melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia ingat atau takut (QS Tha Ha [20]: 44)
Muslimah adalah makhluk yang diciptakan Allah dengan penuh kelembutan. Tidak hanya pada gerak-gerik tubuhnya, tetapi juga saat berbicara. Jadi,
sudah sepantasnya Muslimah berbicara sesuai dengan kodratnya. Lemah lembut bukan berarti sikap memfasih-fasihkan, tetapi perkataan yang membuat pendengarannya nyaman, tidak bernada merayu-rayu apalagi mengundang penyakit dalam hati orang yang mendengarnya. [sumber: reportaseterkini.com]
Sumber : 195 pesan cinta Rasulullah Oleh Abdillah F.Hasan
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu ...
Tatkala berdakwa kepada Raja Fir'aun yang lalim, Allah memerintah kan Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s. untuk berbicara dengan lemah lembut kepadanya.
Terhadap orang yang demikian ingkar, Allah mengajarkan utusan-Nya agar menyampaikan kebenaran dengan kelembutan. Padahal Fir'aun adalah raja yang sangat angkuh, sombong, dan melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia ingat atau takut (QS Tha Ha [20]: 44)
Muslimah adalah makhluk yang diciptakan Allah dengan penuh kelembutan. Tidak hanya pada gerak-gerik tubuhnya, tetapi juga saat berbicara. Jadi,
sudah sepantasnya Muslimah berbicara sesuai dengan kodratnya. Lemah lembut bukan berarti sikap memfasih-fasihkan, tetapi perkataan yang membuat pendengarannya nyaman, tidak bernada merayu-rayu apalagi mengundang penyakit dalam hati orang yang mendengarnya. [sumber: reportaseterkini.com]
Sumber : 195 pesan cinta Rasulullah Oleh Abdillah F.Hasan
Silakan Copy Artikel yang ada di sini, tapi cantumkan sumbernya http://akhwatmuslimahindonesia.blogspot.com/