Hikmah dan Teladan Abadi: Part 1

Pengantar
Bismillahirahmanirahim.

Kepada Allah SWT kami panjatkan puji dan syukur atas segala limpahan karunia, terutama nikmat Iman, Islam dan Ihsan. Kami berlindung kepada Allah SWT dari segala kejahatan dan dosa-dosa. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Muhammad bin Abdullah, nabi akhir zaman, yang telah membawa pencerahan kehidupan umat manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh pengetahuan. Begitu juga kepada keluarga Nabi, para sahabat, tabi’in dan orang-orang yang mengikuti ajarannya.


Kemajuan suatu bangsa yang terjadi sekarang ini tidak mungkin lepas dari akar sejarah para pendahulu. Suatu pemikiran atau gagasan akan selalu saling sahut meyahut dari generasi ke generasi. Nilai-nilai yang ada akan selalu menjadi sanjungan dan tuntunan kapan dan dimanapun bagi generasi seterusnya. Itulah sari pati hikmah kehidupan yang tidak pernah luntur oleh perubahan zaman dan lekang oleh masa. Seperti kata seorang ulama: “al-hikmatu hiya fi’lun ma yanbaghi,fil waqtilladhi yanbaghi ‘ala wahjilladhi yanbaghi.”

Tidak dipungkiri bahwa para sahabat (orang muslim yang hidup sezaman dengan Rasulullah SAW) merupakan orang-orang terbaik umat Islam setelah para nabi. Pengorbanannya untuk menegakkan Syariat Islam pada awal-awal kelahirannya tidak hanya harta dan benda, tapi nyawa juga dipertaruhkan. Semua itu dilakukan atas dasar kesadaran akan kebenaran ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW.

Tanpa perjuangan mereka, boleh jadi sekarang kita masih di zaman jahiliyah. Maka tidak salah jika Rasulullah pernah bersabda, “Sebaik-baiknya manusia adalah (mereka yang hidup) di abadku, kemudian setelahnya dan setelahnya" (HR.Bukhori dan Muslim). Perjuangan mereka didasarkan pada sifat sabar (menghadapi cobaan), ridho (atas keputusan dan kehendak Allah), syukur (atas pemberian Allah) dan ikhlas (karena Allah semata). Dalam al-Qur’an Allah berfirman, “Orang-orang dahulu lagi yang pertama (masuk Islam) dari kaum Muhajirin dan kaum Anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dan mereka ridho kepada Allah. Allah akan sediakan baginya surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalam surga itu selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar" (TQS.at-Taubah;100). Di ayat lain Allah berfirman, “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Beliau adalah bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada mukanya bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan Injil yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkanhati orang-orang kafir. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh diantara mereka, ampunan dan pahala yang besar” (TQS.al-Fath;29).

Para sahabat adalah orang-orang yang harus dihormati. Rasulullah SAW sendiri melarang umat Islam (sesudah sahabat) mencela dan menghina para sahabat. Dalam hadits riwayat Abu Said al-Khudry, Rasulullah bersabda, “Jangan kalian mencela para sahabatku, sekiranya seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, tidak akan menyamai nilai perjuangan dan kebaikan mereka walau seperempat atau setengah mud”(HR.Bukhori)

Karena itulah tidak berlebihan jika kita katakan bahwa liku-liku kehidupannya merupakan bagian dari sejarah umat Islam. Oleh karena itu umat Islam perlu tahu dengan cara membaca kembali buku sejarahnya yang ditulis oleh sejarawan muslim ataupun para pengamat sejarah. Umat Islam sekarang ini tidak mungkin melepaskan diri dari akar sejarah umat Islam pendahulu, khususnya para sahabat.

Artikel "99 sahabat Rasul" ini merupakan hasil kompilasi dari buku-buku sejarah kebanyakan sumbernya dari buku-buku turots (kuno). Penulis mengakui bahwa tidak semua sahabat Rasulullah dituliskan di sini, tentunya sahabat Rasulullah tidak hanya bilangan 99 saja, hanya saja penulis menfokuskan pada para sahabat yang “masyhur” saja.

Dengan membaca kembali sejarah singkat mereka dalam perjuangan memuliakan Islam akan semakin menambah keyakinan akan kebenarannya. Setiap sisi kehidupannya adalah refleksi atas ketakwaan yang tertanam dan terpatri dalam hati. mereka telah membuktikan sendiri!

Bagi orang tua yang berobsesi agar anaknya menjadi teladan, tidak ada salahnya kalau memberi nama anaknya dengan nama sahabat tersebut. Bahkan kelak ketika anaknya sudah besar akan tahu kenapa nama itu diberikan setelah membaca buku ini dari warisan orang tuanya.

Ketika para orang tua (muslim) binggung semakin membludaknya buku-buku komik dan tontanan yang jauh dari Islam, maka artikel ini mungkin sedikit memberi pencerahan bagi generasi penerus kita. Mereka tidak hanya mengenal tokoh-tokoh dalam dunia silat, artis, bintang pop, rock, sepak bola dll. Pengetahuan mereka tentang para sahabat mungkin sangat minim sekali yang didapat di bangku sekolah. Apalagi di luar sekolah. Sangat disayangkan jika generasi muslim tidak mengenal sejarahnya, yaitu tokoh-tokoh muslim awal kelahiran Islam.

Penulis berharap bahwa artikel ini bisa menjadi cuplikan sejarah yang sangat komplit dan komprehensif, dipaparkan secara panjang lebar, untuk membuat artikel semacam itu tidaklah mudah. Hanya saja dalam babakan suatu sejarah manapun, seringkali yang menjadi patokan adalah pencatatan hal-hal yang penting dan punya nilai sejarah yang patut menjadi contoh dan teladan bagi generasi selanjutnya. Adapun hal-hal yang sudah umum diketahui (al-mataa’rof ‘alahi), tentunya yang demikian tidak perlu digoreskan dalam artikel ini. Meski demikian tidak menghilangkan ‘arti penting’ sebuah babakan sejarah.

Apa yang termuat dalam ringkasan artikel ini jauh dari sempurna. Kritik, saran, dan tegur sapa pembaca merupakan bagian dari kesempurnaan artikel ini sehingga masing-masing merasa ikut andil dalam menjabarkan nilai-nilai Islam.

Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Hikmah dan Teladan Abadi: 99 Sahabat Rasul SAW
1 - 10

1. Abu Bakar As-Sidiq

jika aku berbuat salah maka kalian wajib meluruskan dan mengingatkan.

Beliau lahir dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Rasulullah Saw di kota Mekkah. Atau pada tahun 51 sebelum Hijriah (751 M). Nama lengkapanya Abdullah bin Utsman bin ‘Amir bin Ka’ab at-Taimy al-Qursy. Dulunya bernama Abdul Ka’bah, kemudian Rasulullah mengantinya dengan nama Abdullah. Gelarnya As-Sidiq; orang percaya. Ketika terjadi peristiwa Isro’ dan Mi’roj, beliaulah termasuk orang pertama yang percaya dengan peristiwa itu. Maka beliau digelari as-Siddiq. Nama panggilanya Abu Bakar. Ibunya bernama ummul Khoir Salma binti Shahr bin ‘Amir .

Dikalangan kaumnya dikenal dengan al-‘Atiq. Konon ceritanya Rasulullah pernah berkata; “Kamu adalah hamba Allah yang dijauhkan (‘Atiq) dari api neraka”. Maka sejak itulah terkenal di kalangan sahabat dengan sebutan al-‘Atiq. Pendapat lain mengatakan karena wajahnya yang ganteng. Pendapat lain karena banyak memerdekakan budak muslim seperti Bilal. Pendapat lain karena tidak ada cacat dalam nasabnya.

Mengenai pribadinya, Ibn Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin az-Zubair, “Ketika para sahabat sedang kumpul dalam suatu majlis, seseorang bertanya kepada Abu Bakar. “Apakah kamu pernah minum khomer pada masa Jahiliyah?” kata orang itu. Beliau menjawab, “Aku berlingung kepada Allah. “Kenapa” orang itu bertanya. “Saya dapat menjaga kehormatan diriku dan muruah. Sebab orang yang minum khomer hilang kehormatannya dan muruahnya” jawab Abu Bakar. Orang pun melaporkan kepada Rasulullah. Rasulullah berkata, “Abu Bakar benar. Abu Bakar benar.” Dari Aisyah ‘Aisyah r.a. berkata, “Demi Allah, Abu Bakar r.a. belum pernah membaca syair pada masa Jahiliyah dan Islam. Beliau dan Utsman bin ‘Affan tidak pernah meminum khomer/arak.”

Pada waktu Rasulullah wafat, kaum muslimin mulai guncang dan kebinggungan akan keberlangsungan Islam. Melihat kondisi yang sangat membahayakan ini, beliau dengan lantang berkata; “ Siapa diantara kalian yang menyembah Muhammad (Rasulullah), maka Muhammad sudah wafat. Tapi barangsiapa menyembah Allah SWT maka Allah SWT itu hidup dan tidak akan mati.” Mendengar ucapan itu, maka tenanglah hati umat Islam. Hingga akhirnya Allah SWT menguatkan keimanan mereka.

Selepas Rasululllah wafat, beliau diangkat menjadi kholifah oleh kaum muslimin pada tahun 11 H. inilah sejarah pergantian kempimpinan umat Islam untuk pertama kali yang didasarkan pada syuro’ (musyawarah). Pada waktu dipilih menjadi kholifah beliau berkata; “Aku diangkat menjadi pemimpin kalian tapi bukan berarti aku yang paling baik dari kalian. Sekiranya aku melakukan kebaikan maka kalian harus menolongnya dan sekiranya aku berbuat salah maka kalian wajib meluruskan dan mengingatkan. Kejujuran adalah amanah dan berdusta adalah khianat dan pengingkaran terhadap yang benar. Orang-orang yang lemah diantara kalian, bagiku adalah orang kuat hingga aku memberikan haknya. Dan orang-orang yang kuat diantara kalian, bagiku adalah lemah hingga aku ambil hak-hak itu darinya.”

Istri-istri beliau; Ummu Rumman binti ‘Amir, Qutailah binti Abdul Izza, Asma’ binti ‘Umais dan Habibah binti Khorijah. Lahir dari perkawinnya tiga anak laki-laki dan tiga perempuan. Tiga anak laki-laki itu; Abdullah, Abdurrahman dan Muhammad. 3 anak perempuannya; Asma’, Aisyah (istri Rasulullah) dan Ummu Kultsum.

Beliau menjabat sebagai kholifah selama dua tahun dan tiga bulan. Wafat pada tahun 12 H berumur 63 tahun, seperti umur Rasulullah ketika wafat. Dikuburkan di dekat kuburan Rasulullah di kamar Aisyah RA. Sebelum wafatnya, beliau pernah berwasiat kepada Umar bin Khottob untuk menjadi kholifah.

Beliau sangat pandai dalam ilmu nasab (silsisah keturunan) suku dan juga penceritaannya. Beliau termasuk dari ketua-ketua Quraisy di masa Jahiliyah yang disegani dan senangi karena sikapnya yang bijak. Selama hidupnya belum pernah minum khomer dan menyembah patung. Ketika di Yaman, seorang syeik dari al-Azd pernah memberitahu tentang hadirnya kenabian Muhammad Saw. Beliau orang pertama yang meyakini dan mempercayai kenabian Muhammad. Seperti halnya berita yang disampaikan Waroqoh bin Naufal kepada beliau mengenai kenabian Muhammad Saw.

Pada waktu hijrah, beliau menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan hijrah itu, begitu juga ketika Rasulullah berada di gua Hira. Hal ini bisa dibaca dalam firman Allah; “…sedang ia salah seorang dari dua sahabat pada waktu di gua Hiro..(QS.at-taubah:40). Ketika melakukan ibadah haji beliau orang pertama menjadi amir (ketua) rombongan kaum muslimin dalam haji tersebut dan orang pertama yang menjadi imam sholat setelah wafatnya Rasulullah.

Diantara orang-orang yang memeluk Islam atas jasanya adalah; az-Zubair bin al-Awwa, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin ‘Auf, Saad bin Abu Waqos, Tholhah bin Ubaidillah, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah. Mereka termasuk 10 orang-orang yang diberitakan masuk surga. Termasuk beliau juga.

Beliau telah memerdekakan 7 orang; Bilal, ‘Amir bin Fahiroh, Zanirah, Nahdiyah dan anak perempuannya, Jariyah bani Muammal dan Ummu ‘Abis. Mengumpulkan mushaf yang tersebar di pelbagai pelosok. Beliau juga orang yang sangat tegas memerangi orang-orang murtad (keluar dari Islam) dan engan membayar zakat. Pada masa beliau memangku kholifah, syiar Islam tersebar melalui penaklukan ke pelbagai negara. Inilah sejarah awal penaklukan dalam Islam. Ada 142 hadits yang diriwayatkankan. Diantara riwayat hadits dari beliau; Suatu ketika Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku do’a dalam sholat.” Rasulullah menjawab: “berdoalah dengan ini; “Allahumma inni dholamtu nafsi dhulman katsiro…(Wahai Allah, aku banyak berbuat kedhaliman, tidak ada orang yang boleh berikan ampunan dosa-dosa dholimku kecuali Engkau. Maka berilah ampunana atas semua dosa-dosaku dan berilah kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemberi Ampunan dan Kasih sayang” (HR.Bukhori)

Apa kata Rasulullah mengenai pribadinya: “Tidak seorangpun diantara manusia yang lebih banyak dari Abu Bakar dalam menjaga diriku denganm jiwa dan hartanya. Sekiranya dibolehkan aku menjadikan teman baik diantara manusia niscaya saya jadikan Abu Bakar sebagai teman baik. Akan tetapi pertemanan dan persaudaraan atas nama Islam itu lebih utama. Silahkan kalian tutup setiap pintu untukku di masjid kecuali pintu Abu Bakar (HR.Bukhori).

Dalam hadits lain disebutkan,suatu ketika Rasulullah bertanya kepada para sahabat; “ Siapa diantara kalian yang hari ini berpuasa.” Abu Bakar menjawab; “Saya, wahai baginda Rasul. “Siapa diantara kalian yang telah memberi makan orang miskin?” Abu Bakar menjawab; “Saya, Wahai Rasul.” “Siapa diantara kalian telah mendoakan dan menjenguk orang sakit?” Abu Bakar menjawab; “Saya, wahai baginda Rasul.” Setelah itu Rasulullah bersabda; “Sekiranya sifat dan perbuatan tersebut dilakukan oleh seseorang maka kelak dia akan masuk surga.”

Wasiat Abu Bakar kepada Umar sebelum ajal menjemputnya sebagaimana diceritakan Abdurrahman bin Abdullah bin Sabith “Pada waktu ajal hendak menjemputnya, beliau memangil Umar. Beliau berkata, “Wahai Umar, ingatlah bahwa ada amalan untuk Allah yang dilakukan siang hari yang Allah tidak akan menerima amalan itu di waktu malam. Dan ada amalan untuk Allah yang di malam hari yang tidak akan diterima di waktu siang. Allah tidak menerima amalan sunnah sehingga yang wajib dilaksanakan. Timbangan amal baik di akherat menjadi berat karena mengikuti jalan kebenaran di dunia hingga Allah beratkan timbangan atas mereka. Dan timbangan (baik) manusia berkurang di akherat karena manusia mengikuti jalan sesat/batil selama di dunia

Ketika beliau wafat, Ali bin Tholib berkata; “Semoga Allah memberikan rahmat kepada Abu Bakar, Kamu adalah saudara Rasulullah, kawan dekat, penghibur duka lara, dan kawan dalam bermusyawarah. Kamu adalah orang pertama yang berislam, yang paling ikhlas beriman kepada Allah dan Rasulul-Nya, yang paling baik dalam persahabatan dan paling mulia diantara kaum lainnya. Kamu juga yang paling serupa dengan Rasulullah ketika diam dan gerak. Allah telah angkat derajat namamu, wahai Abu bakar dalam tingkatan yang paling tinggi. Allah berfirman; “ Dan orang yang percaya dengan kenabian Muhammad.

Dalam riwayat Asakir dari al-Ashma’y disebutkan bahwa Abu Bakar jika dipuji beliau berdo’a “Ya Allah Engkau lebih tahu tentang diriku dan saya lebih tahu dari mereka. Ya Allah berikan kebaikan padaku dari apa yang mereka sangkakan. Ampunilah aku dari apa yang mereka tidak tahu dan jangan azab aku dari apa yang mereka katakan.”

Menurut beberapa riwayat beliau berumur 63 tahun ketika beliau wafat. Kurang lebih 2 tahun, tiga bulan dan beberapa hari beliau menjabat sebagai kholifah pertama dalam sejarah Islam.


2. Umar bin Khatab

 syetan tidak akan mampu menghalangi jalanmu.(hadits)

Lahir 40 tahun sebelum hijrah Rasulullah. Nama lengkapnya Umar bin Khottob bin Nafail bin Abdul ‘Izzy al-Qursy. Nama pangilannya adalah Abu Hafsh (anak singa). Ayahnya, al-Khottob bin Nufail al-Adwy adalah seorang yang gagah berani. Ibunya, Hantamah binti Hasyim bin al-Mughiroh. Gelarnya al-Faaruq (pembeda/pemisah antara yang benar dengan yang batil). Pada masa jahiliyah menikah dengan kerabat dekatnya, Ummu Kultsum binti Jaruul. Sesudah masuk Islam, menikah dengn Zaenab bin Ma’dhun, Ummu Kultsum binti Ali ra., Jamilah binti Tsabit, Ummu Hakim binti al-Harits, ‘Atakah binti Zaid, Sabi’ah binti al-Harits. Dari perkawinannya lahir 12 anak. 6 anak laki-laki; Abdullah, Abdurrahman, Zaid, Ubaidillah, ‘Ashim dan ‘Iyadh. 7 anak perempuan; Hafsah,Roqiyah, Fatimah, Shofiyah, Zainab dan Ummul Walid.

Beliau memeluk Islam pada tahun ke-enam dari kenabian Muhammad SAW pada waktu berumur 27 tahun. Dari Ibn Umar diceritakan bahwa Rasulullah berdo’a, “Ya Allah muliakan Islam dengan salah satu dari orang yang lebih Engkau cintai; Abu Jahal atau Umar bin Khottob.” “Dan orang yang paling Allah cintai adalah Umar bin Khottob” kata Rasulullah (HR.Ahmad). Sebab beliau orang pertama yang menyatakan secara terang-terang keislamannya.

Semasa remaja, beliau terkenal sangat keras dan kuat pendirianya di kalangan kaum Quraisy. Pandai membaca dan menulis. Di masa jahiliyah beliau juga dikenal sebagai duta besar dan sangat disegani. Mengenai pribadinya, as-Syifa’ binti Abdullah berkata; “Kalau sudah bicara, suaranya terdengar kemana-mana, kalau jalan cepat, kalau mukul buat orang sakit. Sesunguhnya beliau adalah seorang ahli ibadah (an-naasik).”

Dalam sejarah Islam permulaan tahun dan penanggalan dimulai dari peristiwa hijrahnya Rasulullah dari Mekkah ke Madinah.

Sebelum masuk Islam, beliau adalah orang yang sangat benci dan menentang Islam. Maklum, beliau adalah orang yang disegani di kalangan Quraisy karena wataknya yang keras dan susah kompromi. Disamping itu beliau adalah ‘ikon pejuang’ kebanggaan sukunya. Konon ceritanya “sekiranya keledai Umar masuk Islam, tidak mungkin Umar akan ikut masuk Islam.”

Sejarah masuknya Umar dalam ajaran Islam sangatlah unik dan menarik. Disebutkan bahwa suatu hari Umar sedang jalan. Tiba-tiba terdengar suara orang mengaji al-Qur’an. Didatangilah suara aneh itu. Maklum suara itu belum pernah didengarnya sebalum itu. Sampailah Umar ke sumber suara itu. Ternyata dilihatnya Khobab bin ar-Art sedang mengajari ngaji Fatimah, saudaranya. Seketika Umar wajahnya sangat geram dan memukul Fatimah. Umar meminta supaya mushaf itu diberikannya. Tapi Fatimah menolaknya kecuali dengan syarat kalau Umar sudah bersuci dulu. Lalu Umar pun memenuhi syarat itu. Umar pun kemudian bersuci dengan mandi. Setelah itu dibacanya mushaf al-Qur’an itu. Waktu itu yang dibaca surat Thoha. Tanpa disadari Allah telah membukakan hatinya. Kemudian Umar pergi ke rumah al-Arqom bin ar-Arqom dan menyatakan masuk Islam di depan Rasulullah tiga hari setelah Hamzah bin Abdul Mutholib masuk Islam. Menurut pendapat yang masyhur, beliau masuk Islam pada tahun ke-6 kenabian Muhammad. Orang nomer 40 dalam urutan orang-orang yang masuk Islam. Masuknya Umar dalam ajaran Islam adalah bukti dari kecintaan dan kemulian Allah. Begitu juga jawaban atas do’a yang pernah dibacakan Rasulullah. Suatu ketika Rasulullah pernah berdoa; “Ya Allah, tinggikan dan muliakan Islam salah satu dari orang yang paling Engkau cinta; Abu Jahal danUmar bin Khotob.” (HR.at-Tirmidhi,hadits hasan sohih ghorib). Masuknya Umar dalam barisan orang-orang Islam waktu itu merupakan kegembiraan dan menjadi penyemangat bagi yang lain. Sebab beliau diantara orang yang berpengaruh di kaumnya. Maka dengan masuknya Islam, sedikit banyak mempengaruhi ‘imej’ masyarakat. Dalam hal ini Ibn Mas’ud berkata; “Kami masih tetap menjadi mulia sejak Umar masuk Islam.” Mengenai keislamanya Rasulullah berkata; “Sesunguhnya Allah telah menjadi kebanaran agama (Islam) melalui lisan/ucapan Umar dan (keteguhan) hatinya”(HR.Tirmidhi). Di hadits lain disebutkan; “ Dahulu kala umat-umat sebelum kalian mempunyai pahlawan yang selalu menjadi buah bibir (pembicaraan), sekiranya umatku dibandingkan dengan umat-umat terdahalu, maka Umar bin Khotob pahlawannya (HR.Bukhori). Mengenai pribadinya Rasulullah berkata; “Demi Jiwaku yang ada di genggam-Nya, syetan tidak akan mungkin dapat menghalangi jalanmu, melainkan jalan orang selain kamu” (HR. Bukhori).

Ada enam perkara yang diusulkan Umar hingga akhirnya turun wahyu membenarkan usulannya itu. Pertama mengenai haramnya khomer. Maka turunlah ayat larangan minum khomer. Kedua; usulan supaya tawanan perang Badr dibunuh dan tidak boleh menerima tebusan darinya. Maka turunlah ayat yang menguatkan pendapatnya itu. Ketiga; usulan supaya istri-istri Rasulullah memakai hijab (kerudung). Maka turunlah ayat yang memerintahkan memakai hijab. Keempat, usulan supaya orang-orang munafik yang meninggal tidak usah disholati. Maka turunlah ayat yang melarang sholat mayit untuk orang-orang munafik. Kelima, usulan untuk melakukan sholat di maqom (tempat) Ibrahim. Maka turunlah ayat yang memerintahkan sholat di maqom Ibrahim. Keenam, ketika istri-istri saling cemburu terhadap Rasulullah, Umar berkata; “Semoga saja Tuhannya menganti istri-istri yang lebih baik dari kalian sekiranya memang menceraikan kalian.” Dari situlah turun surah at-Tahrim dan menjadi bagian dari ayat-ayatnya. Begitupula diantara pendapatnya adalah memarangi orang-orang yang murtad dan menunda memerangi orang-orang yang engan membayar zakat karena kondisi negara yang sangat lemah. Tetapi pendapatnya itu ditolak Abu Bakar. Akhirnya pun Umar menerima pendapat Abu Bakar setelah Allah memberikan pencerahan dalam hatinya.

Setelah wafatnya Rasulullah, beliau orang yang pertama membaiat Abu Bakar menjadi kholifah. Sebelum wafatnya Abu bakar, kholifah pertama, beliau pernah mencalonkan Umar untuk mengantikannya. Setelah dipilih menjadi kholifah, pertama-tama yang dilakukan adalah memerangi orang-orang murtad (keluar dari Islamm) hingga para tawanan tidak menjadi cacat dan cela bagi bagi bangsa Arab. Pada masa kekholifannya, beliau berhasil mentaklukan Syam (Syiria), Irak, Persia (Iran), Mesir, Barqoh, Barat Tripolis, Azarbaijan, Nahawan dan Jarjan. Begitu juga pada masanya dibangun kota Kuffah, Basroh dan Fustat (kota Mesir kuno). Beliau adalah sosok yang sangat penyayang dengan rakyatnya dan penuh perhatian terhadap kepentingan rakyatnya. Diceritakan bahwa beliau datang menjumpai rakyatnya dengan menyamar sebagai orang biasa. Beliau ingin mendengar langsung keluhan rakyat dan memenuhi kebutuhannya. Dengan cara ini, beliau ingin mengajarkan kepada umat Islam bahwa penguasa adalah pembantu rakyat. Hidupnya didedikasikan dan curahkan untuk membantu rakyat.

Sebelum wafatnya, beliau pernah mimpi melihat seekor ayam jago mematuk tubuhnya. Mimpi itu ditakwilkan bahwa ajalnya sudah dekat. Tidak lama sesudah mimpi itu, tepatnya tahun 23 H, ketika sedang sholat subuh, Abu Lukluk al-Fairuz menikam tubuhnya dengan pisau. Abu Lukluk adalah anak al-Mughiroh bin Syu’bah, orang persia yang beragama Majusi. Lukanya cukup parah hingga hanya bertahan tiga hari. Dan setelah itu wafat sebagai seorang syahid yang berjuang di jalan Allah. Selama menahan sakit akibat tikaman pisau, beliau memilih dan merekomendasi 6 sahabat supaya kaum muslimin memilih satu diantara calon kholifah itu. Akhirnya terpilihlah Utsman sebagai pengantinya.

Beliau dimakamkan di kamar Aisyah berdampingan dengan makan Rasulullah dan Abu Bakar. Masa kekhalifahnya 10 tahun,6 bulan dan 4 hari. Umur beliau ketika wafat 63 tahun seperti umur Rasulullah dan Abu Bakar ketika wafat.

Diantara prestasi selama menjadi kholifah yaitu membuat pembukuan mengenai anggaran negara dan pengunaan alat-alat negara untuk dipertanggungjawabkan di depan rakyat. Hingga kemudian melahirkan undang-undang pengunaan alat negara (min aina hadha?). Dalam sejarah Islam, beliau orang pertama yang mengunakan penanggakan Hijriah, orang pertama yang digelari Amirul Mukminin, orang pertama yang berjalan kaki untuk menjenguk rakyatnya pada waktu malam, orang pertama kali yang mengadakan muktamar para penguasa dan pemimpin kaum pada musim tertentu, orang pertama kali yang mengunakan mutiara untuk perhiasan, orang pertama yang melakukan sholat tarawih dengan berjamaah, orang pertama yang menghidupkan malam-malam ramadhan, orang pertama yang melakukan sholat jenazah berjamaah dengan 4 takbir, orang pertama yang memberi hadiah untuk penghafal al-Qur’an, orang pertama yang menjadikan khilafah sebagai lembaga musyawarah. Disamping itu beliau juga menyuruh umat Islam (waktu itu) untuk melakukan sholat sunnah tarawih di bulan Ramadhan secara berjama’ah dengan tujuan untuk mengeratkan ukhuwah dan menjaga syiar agama.

Diantara nasehat dan petuahnya;
“Suatu perkara akan menjadi baik jika memenuhi tiga hal; melaksanakan amanah, memberi contoh dan menghukumi dengan hukum Allah.”

“Harta menjadi barokah dan bermakna jika memenuhi tiga hal; diperolehnya dengan cara yang hak, diberikan dengan cara yang hak dan tidak tercampuri barang batil (haram/bukan haknya).”

“Wahai Ahnaf, barangsiapa banyak tertawa, wibawanya berkurang dan barangsiapa suka bergurau, maka akan diremehkan, barangsiapa memperbanyak sesuatu maka akan dikenal dengan barang itu, siapa banyak biacara banyak salahnya, siapa banyak salahnya sedikit rasa malunya, siapa sedikit rasa malunya maka sedikit pula wara’nya (sikap hati2 dalam menjaga yang haram) dan siapa yang sedikit wara’nya, maka hatinya mati.”

Mengenai wasiatnya. Hayyawah bin Syarih berkata bahwa pada waktu mengutus tentara ke medan perang beliau berkata, “Hendaklah kalian tetap menjaga takwa kepada Allah.” Bismillah dan atas pertolongan Allah. Tanda-tangani perjanjian ini dengan memohon pertolongan Allah dan kemenangan. Dan selalu berlaku benar dan sabar. Perangilah orang kafir dan jangan kalian melampui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang melampui batas. Kemudian jangan kalian lari ketika bertemu musuh dan jangan berprilaku buruk, berlebih-lebihan dalam bersikap, banyak ngobrol ketika berperang. Jangan bunuh wanita, orang tua, anak kecil…”

Diantara doa yang biasa beliau lakukan adalah;
“Allahumma tawaffani ma’al abror, wala tukholifni fil asror, wa qini ‘azabannar, wa alhiqni bil abror”

Beliau wafat setelah terkena tikaman pada pagi hari Rabu, Dzulhijjah 23 Hijriah. waktu itu berumur 63 tahun seperti umurnya Rasulullah dan Abu Bakar ketika wafat. Masa kekhalifahannya 10 tahun, 5 bulan dan 21 hari.

Selama hidupnya, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 527 hadits, diantara riwayat haditsnya; suatu ketika Rasulullah bersabda; “Sesungguhnya amalan (perbuatan) itu bergantung pada niatnya. Dan setiap seseorang itu mendapatkan apa yang diniatkan. Barangsiapa berhijrah karena ingin mendapatkan kenikmatan dunia atau wanita yang hendak dinikahi maka hijrahnya itu tidak diniatkan untuk Allah tapi untuk kenikmatan dunia dan wanita.”


3. Utsman bin Affan

 Maka niscaya Allah akan cukupkan bagi kalian…(QS.Al-Baqoroh;138)

Dilahirkan di Mekkah, 5 tahun setelah kelahiran Rasulullah atau 5 tahun setelah terjadi peristiwa gajah (peristiwa penyerbuan gajah terhadap Ka’bah yang dipimpin oleh Raja Abraha). Peristiwa ini diabadikan dalam salah satu surah al-Qur’an yang dikenal dengan surah al-Feil (gajah).

Nama lengapnya “Ustman bin Affan bin Abu al-‘Ashi bin Ummayah bin Abdussyam bin Abdul Manaf. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua cahaya). Sebab digelari Dzunnuraian karena Rasulullah menikahikan dua putrinya untukny; Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah berkata; “ Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu.” Dari pernikahannya dengan Roqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah. Beliau wafat pada tahun 35 Hijriah berumur 82 tahun. Menjabat sebagai khalifah ketiga selama 12 tahun.

Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah, Ummul Banin, Ramlah dan Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki; Abdullah al-Akbar, Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Sa’id dan Abdul Muluk. Dan 8 anak perempuan.

Selama menjabat sebagai kholifah banyak wilayah yang ditaklukan yaitu Afrika, Ciprus, Thabarstan, Khurosan, Armania, Qauqaz, Karman dan Sajastan. Masa kekhalifannya merupakan masa yang paling makmur dan sejahtera. Konon ceritanya sampai rakyatnya haji berkali-kali. Bahkan seorang budak dijual sesuai berdasarkan berat timbangannya.

Beliau adalah kholifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). Bagitu juga membangun armada pasukan laut (merine) untuk umat Islam, mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya, membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara. Hal ini belum pernah dilakukan oleh kholifah sebelumnya. Abu Bakar dan Umar bin Khotob biasanya mengadili suatu perkara di masjid.

Pada masanya, khutbah Idul fitri dan adha didahulukan sebelum sholat. Begitu juga adhan pertama pada sholat Jum’at. Beliau memerintahkan umat Islam pada waktu itu untuk menghidupkan kembali tanah-tanah yang kosong untuk kepentingan pertanian.

Beliau adalah sosok laki-laki yang tampan dan gagah. Kulitnya berwarna agak hitam, botak,berjenggot tegal dan pergelanggan tanggannya besar. Pribadinya sangat pemalu hingga suatu ketika baju Rasulullah tersingkap hingga kelihatan pahanya. Kemudian Abu Bakar dan Umar masuk rumahnya. Pada waktu Utsman hendak minta izin masuk, Rasulullah menutup pahanya yang terbuka. Utsman berkata; “Ingat, aku betul-betul malu dengan seorang yang malaikat sendiri merasa malu dengannya.”
Perjuangannya dalam membela Islam tidak hanya dengan hartanya saja. Tapi juga raga dan nyawanya. Beliau sangat senang mengeluarkan hartanya demi kepentingan Islam. Hingga pernah mengirimkan setengah pasukan ke medan perang dengan hartanya. Pernah mendermakan 300 unta dan 50 kuda tunggangan. Begitu juga mendermakan 1000 dinar yang diserahkan langsung kepada Rasulullah. Rasulullah pun berkata; “Apa yang diperbuat pada hari ini, Utsman tidak akan merugi (di akherat)”(HR.Tirmidhi). pada waktu orang-orang membutuhkan air untuk keperluan dirinya dan hewan ternaknya, Utsman membeli sumber mata air dari Raimah, seorang yahudi, untuk diwakafkan kepada umum. Mengenai kedermawannya, Abu Hurairah berkata; “Utsman bin Affan sudah membeli surga dari Rasulullah dua kali; pertama ketika mendermakan hartanya untuk mengirimkan pasukan ke medan perang. Kedua ketika membeli sumber air (dari Raimah)”(HR.Tirmidhi).

Beliau termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga. Dalam menjalani hidupnya, beliau sangat takut dengan azab dan siksa Allah. Hingga suatu ketika berkata; “Sekiranya diriku berada di antara surga dan neraka dan saya tidak tahu mana diantara dua itu saya aka masuk, niscaya saya akan pilih menjadi abu sebelum aku tahu ke mana saya dimasukkan.” Rasulullah pernah mengkabarkan bahwa dirinya termasuk ahli surga karena sabar dan tawakal menghadapi cobaan dan derita dari Allah. Begitu fitnah yang menimpa dirinya hingga akhirnya terbunuh secara kejam dan dholim.

Pada waktu perang Uhud, beliau berdiri bersama Rasulullah, Abu Bakar dan Umar. Tiba-tiba gunung itu bergetar, kemudian Rasulullah berkata; “Mohon jangan lari, tetap berada di Uhud. Jangan takut, kamu bersama nabi, Abu Bakar dan dua orang saksi”(HR.Bukhori).

Pada masa kekhalifahanya, Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam, mengumpulkan massa untuk melakukan protes terhadap Utsman. Mereka menuntut Utsman agar tidak menunjuk orang-orang yang duduk di pemerintahannya dari keluarga Utsman. Utsman bukanlah kholifah yang rakus akan harta benda dan kekuasaan. Ijtihad Utsman dalam menentukan orang-orang yang menjabat di pemerintahnya didasarkan pada kompetensi dan kecakapan. Mereka yang dipilih adalah orang-orang yang ahli di bidangnya. Lebih dari itu mereka adalah orang-orang yang takwa. Dalam peristiwa ini, Utsman dibunuh ketika sedang membaca al-Qur’an di rumahnya pada waktu pagi hari raya Idul Adha. Beliau mati syahid pada tahun 35 Hijriah berumur 82.

Dari Abdullah bin ar-Rumy berkata, “Utsman bin Affan biasanya kalau berdiri di depan kubur menanggis hingga air matanya membasai jenggotnya. Seseorang bertanya, “Kamu ingat surga dan neraka tapi kamu tidak menanggis. Kamu ingat kubur tapi kamu menanggis?” Beliau menjawab, “Saya mendengar Rasulullah bersabda “Kubur adalah rumah pertama dari rumah-rumah menuju akherat. Sekiranya orang selamat dari siksa kubur, maka setelahnya akan menjadi mudah. Jika tidak selamat maka setelahnya akan terasa berat dan susah.” Dari al-Hasan berkata, “Saya lihat Utsman tidur di masjid dengan berselimut. Tidak ada seorang pun di sekitarnya. Padahal beliau adalah seorang amirul-mukminin”(al-Hilyah;1/60).

Inilah sejarah kali pertama darah mengalir bercucuran dari tubuhnya sebagaimana disebutkan dalam firman Allah; “Maka niscaya Allah akan cukupkan bagi kalian…(QS.Al-Baqoroh;138). Beliau dimakamkan di kuburan Baqi’ (kuburan yang berada samping masjid Nabawi) setelah melarang untuk ikut mengantar jenazah bagi orang-orang yang melakukan protes.

Selama hidupnya, beliau pernah meriwayatkan 147 hadits. Diantara riwayat haditsnya; Rasulullah pernah bersabda; “Siapa diantara hamba Allah ketika pagi dan petang berdo’a; Bismillahilladhi la yadhurru ma’a ismhi syaiun fil ardhi wala fis-sama wa huwas sami’ul al-alim (Dengan nama Allah yang tidak ada sesuatupun yang dapat membahayakn dengan menyebut nama-Nya baik di bumi dan juga di langit. Dialah Dzat yang Maha mendengar dan mengetahui) tiga kali, maka Insyallah akan selamat dari segala bahaya (HR.Ahmad, sanadnya dhoif).


4. Ali bin Abu Tholib

… Berbicaralah dengan manusia dengan bahasa yang mudah dipahami (Ali ra).

Dilahirkan di Mekkah 32 tahun sejak kelahiran Rasulullah dan 10 tahun sebelum kenabian Muhammad bin Abdullah (Rasulullah). Nama lengkapnya Ali bin Abu Tholib bin Abdul Mutholib bin Hasyim al-Qursy al-Hasyimy. Satu kakek dengan Rasulullah, yaitu kakek pertama; Abdul Mutholin. Nama panggilannya Abul Hasan, kemudian Rasulullah memberikan nama panggilan lain, yaitu Abu Turob. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf al-Qursyiah al-Hasyimiah.

Mengenai pribadinya, wajahnya tampan, beliau berkulit sawo matang, kepalanya botak kecuali bagian belakang, matanya lebar dan hitam, pundaknya lebar (kuat), tangan dan lengannya kuat, badanya besar hampir-hampir gemuk dan tubuhnya tidak tinggi dan tidak pendek (sedang). Beliau adalah sosok laki-laki ceria dan banyak tertawa.

Pada tahun 2 Hijriah, Rasulullah menikahkan dengan putrinya, Fatimah. Beliau belum pernah menikah ketika menikahi Fatimah hingga wafatnya Fatimah. Fatimah wafat 6 bulan setelah wafatnya Rasulullah. Selama hidupnya beliau menikahi 9 wanita dengan 29 anak; 14 laki-laki dan 15 perempuan. Diantara putra beliau yang terkenal adalah Hasan, Husain, Muhammad bin al-Hanifah, Abbas dan Umar.

Pada masa jahiliyah(zaman sebelum kedatangan Islam), beliau belum pernah melakukan kemusyrikan dan perbuatan yang dilarang oleh Islam. Dalam sejarah kemunculan Islam, beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam dari anak-anak. Umurnya waktu itu 10 tahun. Pada waktu terjadi peristiwa hijrah umurnya 23 tahun dan ikut berhijrah bersama Rasulullah.

Setelah wafatnya Utsman akibat serangan yang dilakukan oleh pembrontak, beliau menjadi kholifah yang keempat pada tahun 35 Hijriah. Selama 4 tahun, 8 bulan dan 22 hari beliau memangku jabatan sebagai kholifah.

Beliau wafat pada tahun 40 Hijriah, tanggal 17 ramadhan, ketika hendak sholat subuh, di Kuffah (Iraq) setelah dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam (pengikut Khawarij). Umurnya ketika itu 63 tahun. Beliau wafat sebagai seorang syahid dan termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga sebagaimana disabdakan Rasulullah. Mengenai tempat dikuburkannya para sejarawan berbeda pendapat. Ada yang mengatakan dikubur di Kuffah. Pendapat lain dikuburkan di Madinah. Ada juga yang mengatakan bukan pada keduanya.

Betapa besar pengorbanan beliau dalam membela Islam. Ketika orang-orang musyrik bersepakat hendak membunuh Rasulullah, beliau menempati tempat tidur Rasulullah di rumahnya. Malam itu Rasulullah berhijrah.

Sebelum Rasulullah wafat, Rasulullah mengingkat persaudaraan antar Ali dan Sahal bin Hanif. Semua peperangan pada masa Rasulullah kecuali perang Tabuk, beliau tidak ikut. Waktu itu beliau diperintahkan Rasulullah untuk mengurusi dan memimpin kota Madinah. Kemudian orang-orang munafik menyebarkan fitnah atas pribadinya. Beliau pun akhirnya datang kepada Rasulullah melaporkan fitnah orang munafik terhadapnya. “Wahai Rasulullah, Kamu suruh aku memimpin bagi para wanita dan anak-anak?” tanya Ali. Rasulullah menjawab; “ Tidakkah kamu ridho menempati kedudukan Harun bagi kekuasaan Musa (untuk mengurusi perkara yang penting), padahal kamu tahu bahwa tidak ada nabi setelahku”(HR.Muslim). Dalam banyak peperangan, beliaulah yang membawa bendera Rasulullah (Islam).

Pada waktu terjadi perang Khoibar, Rasulullah bersabda; “ suatu saat nanti, niscaya aku akan berikan bendera (islam) kepada seseorang yang tangganya terbuka, seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Malam itu semua sahabat bertanya-bertanya dalam hati, kepada siapa bendera itu diberikan. Paginya, mereka semua berharap menjadi orang yang diberi bendera itu. Tiba-tiba Rasulullah berkata; “Di na Ali?” seseorang menjawab; “Matanya sedang sakit.” Kemudian Rasulullah mendatanginya. Rasulullah meludahi matanya sambil berdo’a. Dengan izin Allah, sakitnya matanya hilang. Bendera itu pun diberikan padanya(HR.Bukhori).

Masa kekhalifannya banyak menghadapi perselisihan. Muawwiyah bin Abu Sufyan r.a. dan beberapa sahabat menentangnya kerena beliau lambat memberikan hukum qisos pembunuh Utsman. Hingga kemudian mereka enggan membaiat dan mengakui menjadi kholifah. Dari sinilah muncul perselisihan antara para sahabat. Pada tahun 36 Hijriah terjadi peristiwa al-Jamal yaitu perselisihan antara Ali dengan Aisyah. Pada tahun 37 Hijriah terjadi pertiwa Shiffin, yaitu perselisihan antara Ali dengan Muawwiyah. Pada tahun 40 Hijriah terjadi peristiwa Nahrawan, yaitu perselisihan antara Ali dengan kaum Khawarij.

Kurang lebih ada 586 hadits yang diriwayatkan beliau. Diantara riwayat hadits itu; ketika hari kiamat, Rasulullah bersabda; “Allah mengisi rumah-rumah dan kuburan manusia dengan api. Mereka sibuk hingga melupakan sholat wusto (ashar) hingga matahari terbenam (HR.Bukhori).

Diantara kata-kata dan nasehat beliau;
  • “Takwa adalah takut kepada Dzat yang Agung, melaksanakan perintahnya, ridho dengan yang sedikit, penuh persiapan untuk menghadapi perjalan panjang (kematian).”
  • “Berbicaralah dengan manusia dengan bahasa yang mudah dipahami. Apakah kalian ingin mendustakan Allah dan Rasul-Nya.
  • “Jangan Sekali-kali berbuat dholim jika kamu diberi kekuasaan, kedholiman adalah sumber kejahatan yang menyebabkan penyeselan. Boleh jadi matamu tertidur pulas, sedangkan mata orang teraniaya selalu terjaga, mendoakan kamu (dengan keburukan) sedangkan Allah tidak pernah tertidur.” (diantara syair-syairnya)
  • Sebelum wafatnya beliau berpesan; “Aku nasehatkan kalian supaya bertakwa kepada Allah, Tuhan Kalian. Dan jangan sekali-kali mati melainkan tetap dalam Islam. Firman Allah: “Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah dan jangan sekali-kali bercerai berai.” Saya pernah mendengar

5. Az-Zubair bin Al-Awwam

… Saya tidak akan keluar dari Islam sampai kapanpun.

Dilahirkan pada tahun 28 sebelum Hijriah. Nama sebenarnya az-Zubair bin ‘Aw-wam bin Khuwailid al-Qursy al-Asady. Biasa dipanggil Abu Abdullah. Beliau bergelar Hawwaari Rasulullah (pengikut Rasul). Nasabnya bertemu dengan nasab Rasulullah di kakeknya, Qushai. Khodijah, istri Rasulullah sekaligus Ummul mukminin, adalah bibinya.

Ibunya bernama Shofiah binti Abdul Mutholib. Suatu ketika ibunya sedang memukulinya. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari saudaranya lewat. Melihat kejadian itu, saudaranya itu mencela perbuatan itu. Tapi apa jawaban ibunya; “Aku pukul dia agar kelak menjadi pendorong tentara.” Setelah tumbuh dewasa, ternyata apa yang dikatakan ibunya itu betul-betul terwujud. Beliau menjadi seorang satria yang gagah berani.

Menikah dengan Asma’ binti Abu Bakar yang digelari Dzat natiqoain. Dari perkawinanya, lahirlah Abdullah bin Az-Zubair (salah seorang amirul mukminin) dan ‘Urwah bin az-Zubair (salah seorang ahli fiqh tujuh yang ada di Madinah).

Kebanyakan putra beliau dinamai dengan nama para syuhada. Mereka itu al-Mundhir, ‘Urwah, Hamzah, Ja’far, Abdullah, Mush’ab dan Kholid.

Kholifah Umar bin Khottob menunjuk beliau diantara enam orang yang lain untuk melakukan musyarawah mengenai pergantian kekhalifahan setelahnya. Pilihan Umar menunjuk az-Zubair dalam musyawarah itu sangat tepat. Sebab beliau diantara orang-orang yang banyak berjasa dalam menyebarkan ajaran Islam.

Dalam sejarah kehadiran Islam di tengah-tengah masyarakat Arab, beliau termasuk 7 orang pertama yang meyakini kebenaran ajaran Islam. Atau dikenal dengan istilah ‘as-sab’ah al-awaail fil Islam’. Seperti pengikut Islam yang lain, beliau juga banyak mengalami banyak siksaan dari orang-orang membenci Islam. Siksaan itu justru datang dari pamannya sendiri. Suatu ketika pamanya memaksa beliau untuk duduk di alas duduk (terbuat dari daun-daun). Dibakarnya alas duduk itu hingga tubuhnya terbakar. Meski demikian beliau tetap berkata; “Saya tidak akan keluar dari Islam sampai kapanpun. Beliau termasuk salah seorang dari 10 orang yang dikabarkan masuk surga sebagaimana yang disabdakan Rasulullah. Di dadanya terdapat bekas luka-luka tusukan dan lempar panah.

Pada waktu terjadi perang Hunain, beliau berhasil memecah kekuatan Malik bin ‘Auf, ketua kaum Hawazan dan pimpinan tentara musyrik. Hingga akhirnya kekuta mereka bercerai-berai dan dapat dilumpuhkan.

Mengenai pribadinya, Rasulullah pernah berkata; “Tholhah dan az-Zubair tetanggaku di surga”(HR.Tirmidhi). Dalam hadits lain disebutkan; “ Setiap nabi mempunyai pengikut (hawari) dan diantara pengikutku adalah az-Zubair.”

Pada waktu terjadi peristiwa hijrah, beliau ikut berhijrah ke Habasyi (Ethopia) yang pertama dan kedua. Selama berjuang membela Islam, beliau ikut dalam semua peperangan yang pernah dilakukan Rasulullah.

Selama ikut berhijrah ke Habaysi (Ethopia) banyak pengalaman yang berharga didapatkan. Dari sinilah muncul persaudaran antara pendatang dan pribumi. Diceritkan bahwa suatu ketika seorang Najasyi pergi berperang melawan musuhnya. Orang-orang Islam ingin sekali tahu hasil dari peperangan itu. Kemudian Az-Zubair pergi untuk melihatnya. Mereka meminta supaya Az-Zubair melihat lebih dekat peperangan itu. Sesampainya di tempat peperangan itu beliau bisa leluasa melihat ke semua arah. Peperangan selesai, beliau pulang dan mengkabarkan umat Islam peperangan itu; “Wahai semuanya, Ingat bahwa kemenangan di pihak Najasyi. Allah telah hancurkan musuhnya dan menjadikan berkuasa di negeri itu.”

Pada waktu umat Islam berada di depan benteng Babilon untuk menaklukan negeri Mesir dan mengepung benteng itu selama tujuh bulan, az-Zubair berkata kepada Amru bin Ash; “Wahai Amru, saya siap korbankan nyawaku untuk Allah. Saya berdoa semoga Allah memberikan kemenangan atas umat Islam.” Mendengar ucapanya itu, Amru bin Asha pun menyetujuinya. Setelah itu beliau menuju benteng itu dan meletakkan tangga untuk naik ke atas benteng. Sesampainya di atas, beliau bertakbir “Allahu Akbar”. Semua tentara ikut bertakbir. Hingga akhirnya benteng itu dapat ditaklukan.

Keluar dari pasukan Muawwiyah ketika terjadi peristiwa Jamal (mauqi’ah al-jamal), yaitu perselisihan antara Ali dan Muawwiyah. Beliau tidak mau berperang melawan Ali r.a. karena dianggap sebagai kedhaliman. Setelah keluar dari pasukan Muawwiyah, datang laki-laki lain mengantikan posisinya. Laki-laki itu bernama Amru bin Jarmuz. Ketika sholat Subuh, beliau dibunuh oleh pengantinya itu pada tahun 36 Hijriah.

Sebelum wafatnya, beliau pernah berwasiat kepada Utsman, Abdurahman bin ‘Auf dan Ibn Mas’ud untuk menjaga putra-putranya, menjaga harta bendanya dan memberikan nafkah dari hartanya.

Selama bersama Rasulullah, beliau meriwayatkan lebih kurang 38 hadits. Diantara hadits yang diriwayatkannya; “Barang siapa berdusta terhadapku maka nereka adalah tempat tinggalnya”(HR.Bukhori).

6. Sa’ad bin Abu Waqos

Dilahirkan di Mekkah 23 tahun sebelum terjadi peristiwa Hijrah. Peristiwa Hijrah merupakan permulaan penanggalan bagi umat Islam sebagai bagian dari sejarah kehadiran cahaya Islam di buka bumi. Nama lengkapnya Sa’ad bin Malik bin Ahib bin Abdul Manaf az-Zuhri. Biasa dipanggil Abu Ishak. Gelarnya ‘Faaris al-Islam (Kesatria Islam). Beliau adalam paman Rasulullah.

Mengenai pribadinya, tubuhnya tidak terlalu tinggi tapi perutnya berisi. Lututnya panjang dan jari-jarinya tebal. Rambut kepalanya lebat.

Pada umur 17 tahun, beliau menyatakan diri masuk Islam. Boleh dikatakan beliau adalah diantara orang-orang yang masuk Islam pada awal turunnya Islam. Ibunya tidak rela dirinya masuk Islam. Setelah tahu bahwa anaknya masuk Islam, ibunya meninggalkan makan supaya kembali kepada kekufuran (tidak masuk Islam). Beliau menjawab; “Wahai ibuku, Demi Allah, kamu ajarkan aku. Sekiranya engkau mempunyai seratus nyawa, kemudian nyawa itu keluar satu demi satu,saya tidak akan meninggalkan agama baruku (Islam). Sekiranga engkau inginkan makanan itu, makanlah. Jika pun inginkan, jangan makanlah. Setelah itu ibunya bersumpah tidak akan bicara dengannya hingga keluar dari ajaran Islam. Begitu juga tidak akan makan dan minum. Ibunya berkata; “Kamu kan tahu bahwa Allah telah menyuruh berbuat baik kepada kedua orangtua. Saya ini ibumu dan saya yang suruh kamu untuk keluar dari ajaran Islam. Setelah itu ibunya berpuasa selama tiga hingga tubuhnya terasa lemah dan lesu. Salah seorang anaknya yang lain, bernama Imarah, mencoba memberi minum. Hingga kemudian mencoba mendoakan Saad dengan sesuatu yang buruk. Di saat itulah turunkah firman Allah; “Dan kami perintahkan manusia untuk berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Sekiranya mereka berusaha mengajak kamu untuk berbuat syirik kepada-Ku tanpa kamu mengetahui kebenerannya, maka jangan sekali-kali kamu turuti perintahnya itu. Kepada-Ku lah kalian kembalikan perkara itu dan akan aku berikan kabar gembira apa yang kamu perbuat”(QS.Al-Ankabut;8)(HR.Bukhori).

Beliau mendengar kabar bahwa bangsa Persia menyerang kaum Muslimin dan gugurnya 4000 pejuang muslim di medan perang al-Jassar sebagai syuhada, begitu juga penduduk Iraq melanggar perjanjian dan hampir saja Umar bin Khottob (kholifah kaum muslim) keluar menemui musuhnya tapi kaum muslimin tidak setuju dengan tindakan Umar itu, beliau mengusulkan kepada Abdurrahman bin ‘Auf agar dirinya menemui musuhnya itu. Padahal waktu itu dirinya sedang sakit. Tapi beliau memohon pertolongan kepada Allah. Doanya dikabulkan. Beliau berhasil mengalahkan bangsa Persia di kawasan Qodasiah. Tentara musuh dapat dihalau hingga ke daerah Nahawan dan Madain.

Pada waktu terjadi pertempuran di Madain, beliau menyebrang sungai Efrat bersama tentaranya. Ketika tentara itu mulai menurunkan kuda-kudanya ke air, beliau perintahkan mereka untuk berdoa; “Kami meminta perlindungan kepada Allah dan bertawakkal pada-Nya. Hanya Allah lah tempat kami berlindung dan memohon. Tidak ada kekuatan apapun yang dapat berbuat melainkan kekuatan Allah yang maha Besar.” Selesai berdo’a, mereka berjalan diatas air itu seperti berjalan diatas tanah.

Ada seorang laki-laki mencaci maki dan menghina Ali r.a., Tholhah dan Zubair. Dilihatnya laki-laki tersebut dan meminta supaya berhenti menghina mereka. Laki-laki tersebut tidak mau. Dipanggilnya laki-laki itu. Tiba-tiba seekor onta keluar. Kemudian beliau bunuh laki-laki itu.

Dalam sejarah penaklukan Islam, beliau adalah orang pertama kali memanah di jalan Allah. Suatu saat Rasulullah berdoa untuknya; “Ya Allah, Kabulkan doa Sa’ad jika dia berdoa.”(HR.Tirmidhi).

Beliau diantara enam calon pada masa pemerintahan Umar bin Khottob untuk mengurusi persoalan kaum muslimin setelah kematiannya. Ketika terjadi perselisihan antara Ali dan Muawwiyah, beliau enggan ikut campur dan menolak untuk ikut terlibat di dalamnya. Bahkan dirinya enggan mendengar berita mengenai perselihan itu. Beliau diantara sepuluh orang yang dikabarkan akan masuk surga.

Selama hidupnya, beliau meriwayatkan kurang lebih 271 hadits. Diantara hadits riwayatnya itu; “suatu hari Rasulullah menjengukku pada tahun dilakukan haji wada’. Waktu itu aku sakit parah dan hampir meninggal. Terus aku bertanya kepada Rasulullah; “Wahai Rasul, seperti yang kamu tahu bahwa sakitku betul-betul parah. Saya ini punya banyak harta dan tidak ada anakku yang mewarisinya kecuali anak perempuanku. Apakah saya harus sedekahkan dua pertiga hartaku?” Rasul menjawab; “Tidak.” Saya bertanya: “Saya sedekahkan setengahnya?” Rasul menjawab; “Tidak.” Saya bertanya; “Sepertiganya?” Rasul menjawab; “Seperti wahai Sa’ad. Sepertiga itu banyak. Seseunguhnya kamu tinggalkan keturunanmu menjadi orang kaya lebih baik daripada menjadi miskin sehingga harus meminta-minta kepada manusia lain. Kamu bukanlah orang munafik, tapi orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah sehingga Allah berikan balasan. Seperti kamu memberikan sesuap nasi untuk istri itu kelak akan diberi balasan.”(HR.Bukhori).

Di akhir hayatnya, beliau kehilangan matanya. Beliau meninggal di istananya di daerah al-Aqiq, lima mil dari kota Madinah. Beliau adalah orang muhajirin yang paling terakhir wafat. Beliau wafat pada tahun 55 Hijriah, berumur 80 tahun.

7. Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah

Lahir 30 tahun sebelum kenabian dan kerasulan Muhammad SAW. Nama sebenarnya adalah ‘Amir bin Abdullah bin al-Jarah bin Hilal al-Fahry al-Qursy. Nama panggilannya Abu ‘Ubaidah, dan bergelar Aminul Ummah (Orang yang dipercaya bagi kaumnya) dan Amirul Umaro (pemimpin para pemimpin).

Mengenai pribadanya, tubuhnya tinggi dan tidak terlalu berisi. Jenggotnya tidak tebal. Orangnya pemurah dan sederhana. Sejarah masuknya Islam yaitu sehari setelah Abu Bakar menyatakan diri masuk Islam. Esoknya, atas bimbingan Abu Bakar, beliau masuk Islam. Banyak sekali rintangan dan tantangan keluarganya ketika tahu dirinya masuk Islam. Ayahnya sendiri berusaha membujuk agar kembali ke agama sebelumnya. Tapi usahanya itu tidak berhasil. Hingga akhirnya ayahnya berusaha mempersempit gerak hidup dan riskinya. Namun demikian, beliau bersabar dalam menghadapi cobaan itu.

Pada waktu terjadi peristiwa hijrah yang kedua, beliau ikut berhijrah ke Habasyah, Ethopia. Sebelumnya, Rasulullah mengenalkan dengan Abu Tholhah, seorang anshor.

Hampir semua peperangan yang dialami umat Islam waktu, beliau tidak pernah nihil ikut berjuang ke medan perang bersama Rasulullah. Beliau termasuk sepuluh orang yang dikabarkan masuk surga sebagaimana disabdakan Rasulullah.

Ketika terjadi perang Badr, waktu itu ayahnya masih kafir, beliau membunuh ayahnya karena ikut menyerang kaum muslimin. Hingga akhirnya turun ayat al-Qur’an: “Kamu tidak akan dapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir…

Pada waktu terjadi perang Uhud, Rasulullah terluka di pahanya. Dua tanduk topi perang musuk menusuk paha Rasulullah. Melihat kejadian itu, beliau takut untuk mencabut kedua tanduk topi perang itu dengan tangganya sehingga menyebabkan sakit. Akhirnya, untuk mencabutnya beliau gigit salah satu tanduk topi itu dengan giginya. Benda itu berhasil dicabutnya dari paha Rasulullah. Namun bersamaan dengan itu, gigi yang paling depan beliau putus. Lalu beliau berusaha dengan gigi yang lain. Gigi yang lainnya juga putus hingga akhirnya giginya ompong.

Mengenai pribadinya, Rasulullah bersabda; “Setiap kaum mempunyai orang kepercayaan (amin) dan orang kepercayaan umat Islam adalah Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah”(HR. Bukhori).

Untuk tersebarnya ajaran Islam ke negara lain, maka Rasulullah mengutus beliau ke Najran, Yaman untuk mengajarkan Islam di sana. Sebelum berangkat ke Najran,beliau bersabda; “Sungguh aku akan utus kepada kalian seorang yang dapat dipercaya dengan sebenar-benarnya.” Para sahabat yang lain menunjuk beliau untuk menjalankan misi itu. Mereka berkata; “Wahai Abu ‘Ubaidah bin Jarrah, berdiri!” Pada watku beliau berdiri, Rasulullah bersabda; “Inilah orang kepercayaan umat Islam.”(HR.Bukhori).

Pada umat Islam berkumpul pada hari Saqifah untuk memilih kholifah, Abu Bakar berkata; “Saya rela salah satu dari dua orang ini; Umar bin Khottob dan Abu ‘Ubaidah untuk memimpin Islam. Umar kemudian membaiat Abu ‘Ubaidah. Tapi Abu ‘Ubaidah menolaknya dan mengajukan Abu Bakar as-Siddiq. Keputusan itu diterima semua pihak.

Beliau berperang melawan para murtad (keluar dari Islam) dan termasuk salah seorang ketua tentara Islam yang diutus Abu Bakar dalam penaklukan Islam. Selama ikut dalam peperangan, beliau berhasil mentaklukan Damaskus, Hamsh, Antokia, Ladhakia, Hebron hingga seluruh Syam. Suatu ketika Umar bin Khottob berkata mengenai pribadinya; “Sekiranya aku berharap dengan suatu harapan maka tidak lain adalah rumah yang dipenuhi laki-laki seperti Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah.

Selama hidupnya tidak mempunyai keturunan. Dan selama bersama Rasulullah ada kurang lebih 14 yang diriwayatkan. Diantara riwayat hadits itu; saya pernah mendengar Rasulullah bersabda; “ Kebaikan itu akan memberikan pahala sepuluh kali lipat.” (HR.ad-Daramy).

Pada waktu tersebar penyakit pes/sampar/wabah di kota Amwas, Yordan, Umar berusaha untuk memanggilnya kembali ke Mekkah. Tapi beliau menolak ajakan itu. Umar berkata; “Beliau ingin tetap tinggal bersama mahkluk yang tidak kekal. Tapi saya adalah salah satu dari tentara muslim. Saya tidak pernah lari dari mereka selamanya. Hingga akhirnya beliau meninggal dunia akibat terserang penyakit itu pada tahun 18 Hijriah. Dikuburkan di Ghur Bisan.

8. Abdurrahman bin ‘Auf

Dilahirkan pada tahun 44 sebelum Hijrah. Nama lengkapnya Abdurrahman bin ‘Auf bin Abdu ‘Auf bin Abdul Harits. Biasa dipanggil Abu Muhammad. Pada masa jahiliyah bernama Abdul Ka’bah. Kemudian Rasulullah mengantinya dengan Abdurrahman.

Mengenai pribadinya; wajahnya tampan, kulitnya sawo matang, kulitnya tipis, telapak tangganya besar begitu juga jari-jarinya. Mengenai keislamannya, beliau masuk Islam atas bimbingan Abu Bakar. Beliau termasuk delapan orang yang masuk Islam pada awal-awal kelahiran Islam. Disebutkan bahwa beliautermasuk 10 orang yang dijanjikan masuk surga.

Pada waktu Rasulullah perintahkan umat Islam berhijrah ke Habsyah (Ethopia), beliau ikut berhijrah yang pertama dan kedua bersama-sama umat Islam yang lain. Begitu juga waktu hijrah ke Madinah, beliau juga ikut berhijrah. Selama hidupnya, beliau ikut dalam semua peperangan, termasuk perang Badr.

Beliau dikenal banyak berderma dan peduli terhadap orangorang miskin, orang jompo. Bahkan sebelum wafatnya, beliau pernah berwasiat kepada ahli warisnya untuk memberikan hadiah empat ratus dirham bagi ikut perang Badr. Diantara orang yang mengambil hadiah itu adalah Utsman bin ‘Affan meskipun dirinya sudah kaya. Pada waktu mengambil hadiah itu Utsman berkata bahwa hartanya itu adalah halal untuk dimakan dan keberkahan di dalamnya. Begitu juga beliau berwasiat sebelum wafatnya untuk mendermakan seribu kuda perang dan lima puluh ribu dinar untuk kepentingan syiar Islam.

Selama ikut perang Uhud, beliau terkena dua puluh satu luka di badannya, gigi depannya rontok hingga terkadang berhati-hati kalau bicara. Salah satu betisnya juga terluka berat hingga jalannya agak pincang.

Mengenai pribadinya, Rasulullah bersabda; “Abdurrahman bin ‘Auf adalah orang yang dipercaya di bumi dan di langit.”(HR. al-Harist bin Abu Osamah). Selepas wafatnya Rasulullah, para sahabat bermusyawarah mengenai siapa penganti pimpinan umat Islam. Ketika itu Umar bin Khottob meminta beliau untuk ikut dalam musyawarah yang terdiri dari enam orang berpengaruh. Umar pun rela seandainya beliau terpilih. Dalam musyawarah itu dibahas siapa diantara enam orang ini yang kelak terpilih mengantikan kepemimpinan umat Islam. Beliau mengundurkan diri dari pencalonan untuk menjadi kholifah. Beliau justru menunjuk Utsman bin ‘Affan.

Suatu saat beliau diberi makanan padahal dirinya sedang berpuasa. Beliau berkata; “Mush’ab bin ‘Umair sudah terbunuh dan dia lebih baik dari saya. Padahal dia hanya dikafai dengan burdah(kain pendek saja), jika kepalanya ditutup dengan burdah itu, kakinya kelihatan. Begitu juga jika kakinya ditutup maka kepalanya kelihatan. Setelah itu kita banyak diberi kemudahan padahal dia tidak. Kami takut bahwa kebaikan yang ada pada kita akan musnah dari kita.” Setelah itu beliau menanggis hingga meninggalkan makanan itu.

Aisyah ingin agar beliau dapat dikuburkan di dekat Rasulullah, Abu Bakar dan Umar. Beliau menolak tawaran itu karena merasa malu untuk disandingkan dengan mereka.

Selama bersama Rasulullah beliau telah meriwayatkan kurang lebih 65 hadits. Diantara hadits itu; Rasulullah bersabda; “Allah dan para malaikat berdoa bagi orang-orang yang sholat di shof pertama (datang lebih dahulu)”(HR.Ibn Majjah)

sebelum wafatnya beliau meninggalkan harta yang melimpah; ada emas yang dipotong dengan kampak, ribuan onta, ratusan kuda dan tiga ribu kambing yang dipelihara di kawasan Baqi’.

Beliau wafat pada tahun 32 Hijriah dengan meninggalkan empat istri. Dikuburkan di dekat kuburan Utsman bin Madh’un. Dulu keduanya agar keduanya dikuburkan berdekatan satu sama lainnya.

9. Tholhah bin Ubaidillah

Dilahirkan pada tahun 28 sebelum Hijrah.Nama lengkapnya Tholhah bin ‘Ubaidillah bin ‘Amru bin Ka’ab bin Sa’ad at-Taimy al-Qursyi. Biasa dipanggil Abu Muhammad. Rasulullah memberikan gelar/julukan “Tholhah al-Khoir Yaum Uhud (Tholhah yang baik pada perang Uhud), Tholhah al-Jud Yaum Hunain (Tholhah yang berbijak pada perang Hunain), Tholhah al-Fayyadh yaum al-‘usroh (Tholhah yang dermawan pada waktu kesusahan) dan juga as-Shobih al-Malih al-Fasih.

Wafat pada tahun 36 Hijriah sebagai syuhada. Beliau dibunuh oleh Marwan bin al-Hakam pada waktu terjadi peristiwa Jamal (perselisihan antara Ali dan Muawwiyah) dengan anak panah. Dikuburkan oleh Ali r.a. di dekat kuburan az-Zubair.

Setelah kematiannya itu, seorang laki-laki mimpi melihat beliau tiga kali. Dalam mimpinya itu beliau berkata; “ Tolong, geser dan pindahkan kuburanku ini. air menyerap dan mengangguku.” Mimpi itu diberitakan kepada Ibn Abbas. Ibn Abbas kemudian pergi ke kuburannya. Sesampainya di sana, Ibn Abbas memindahkan kuburannya setelah melihat ada genangan air. Ibn Abbas terkejut melihat tubuh beliau masih utuh persis seperti ketikga mati. Masya Allah.!

Mengenai pribadinya; tampan mukanya, rambutnya lebat, kulitnya agak putih ke merah merahan, dadanya lebar, tungkak kakinya lebar, tubuhnya agak pendek dan kakinya besar.

Dalam sejarah kelahiran Islam, beliau termasuk delapan orang pertama yang beriman kepada Islam. Suatu hari beliau berdagang di luar Mekkah, di Basri. Tiba-tiba mendengar kabar dari seorang pendeta dari Khairoh bahwa seorang nabi yang ditunggu-tunggu akan datang di bumi al-Haram. Setelah pulang ke Mekkah ternyata Rasulullah sudah melakukan dakwah secara terang-terang. Tak lama kemudian beliau menyatakan diri masuk Islam yang dibimbing langsung oleh Abu Bakar. Beliau berkata; “Muhammad dan Abu Bakar, demi Allah dua orang ini tidak mungkin bersatu dalam kesesatan selamanya.” Di kalangan kaum Quraisy, beliau sangat terkenal bahkan salah satu dari guru mereka. Hingga seringkali bersama Abu Bakar disebut “al-Qorinani”(Dua sahabat karib).

Keyakinannya terhadap ajaran Islam menghadapi pelbagai ujian dan cobaan. Seperti para sahabat yang lainnya. Beliau pun mendapat siksaan dari orang-orang kafir Quraisy. Bahkan Naufal bin Khuwailid, yang dijuluki “singga Quraisy”di kalangan bangsa Quraisy, yang melakukan penyiksaan itu. Tidaklah mengherankan jika kemudian Rasulullah kabarkan bahwa beliau termasuk sepuluh orang yang dikabarkan masuk surga.

Pada waktu terjadi peristiwa hijrah, beliau ikut berhijrah ke Madinah. Selama hidupnya, beliau ikut semua peperangan bersama Rasulullah kecuali perang Badr. Waktu itu Rasulullah perintahkan beliau dan juga Sa’id bin Zaid untuk mengurusi kepentingan umat Islam di luar Madinah. Rasulullah memberitahu mereka bahwa pekerjaan itu merupakan pekerjaan mulia dan akan diberi balasan oleh Allah. Disamping itu, mereka juga diberitahu bahwa mereka juga akan diberi bagian harta rampasan.

Perang Uhud memberikan pengalaman berharga dalam hidupnya. Waktu itu beliau menjadi tim pemburu. Beliau adalah orang pertama yang berada di dekat Rasulullah ketika Rasulullah terluka dalam suatu peperangan dan membaitnya hingga sampai nafas terakhir. Hingga akhirnya beliau juga terluka sebanyak tujuh puluh di badanya baik terkena pukulan, tusukan dan lemparan. Bahkan jari tanggany terputus. Akibat luka parah yang diderita pada waktu perang Uhud, Rasulullah digendong oleh Tholhah bin ‘Ubaidillah hingga ke atas bukit.

Beliau adalah orang kaya raya tapi banyak bersedekah dan berderma. Hingga hartanya itu mampu mencukupi keluarga dari Bani Tayyim dan membayar hutangnya.

Mengenai pribadinya, Rasulullah bersabda; “Tholhah dan az-Zubair tetanggaku di surga.”(HR.Tirmidhi) Di hadits lain disebutkan; “Barangsiapa diberi kesempatan untuk melihat orang yang mati syahid di muka bumi ini maka lihatlah Tholhah bin ‘Ubaidillah.”

Selama bersama Rasulullah, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 38 hadits. Diantara riwayatnya itu; Jika Rasulullah melihat bulan sabit, beliau berdoa “Ya Allah berikan kepada kami karuniamu, iman, keselamatan dan Islam. Ya Allah, Engkaulah tuhanku dan Tuhan yang menciptakan bulan.”(HR.Tirmidhi)

10. Sa’id bin Zaid

Dilahirkan di Mekkah 22 tahun sebelum hijrahnya Rasululllah. Nama lengkapnya adalah Sa’id bin Zaid bin Amru bin Nafil al-Qursy al-‘Adwy. Biasa dipanggil Abul A’uur. Menikah dengan Fatimah binti al-Khottob, adik Umar bin Khottob. Umar pun menikah dengan adik perempuan Sa’id.

Wafat pada tahun 51 Hijriah di ‘Aqiq, dekat Madinah. Dikuburkan di Madinah.

Mengenai keislamannya, beliau termasuk orang-orang yang masuk Islam pada awal-awal kehadiran Islam. Konon ceritanya bahwa Umar lebih dulu masuk Islam. Kemudian Sa’id mendengar berita itu. Akhirnya Sa’id dan istrinya meyakini ajaran yang dibawa Rasulullah. Keduanya pun masuk Islam atas bimbingan Umar bin Khotttob. Begitu juga Khobab bin al-Art. Mereka memutuskan untuk belajar dan mengkaji al-Qur’an bersama-sama. Setelah diberi mushaf dan sebelumnya sudah bersuci, beliau membacanya. Setelah itu, beliau pergi ke tempat Rasulullah untuk memberikan salam dan menjenguknya.

Beliau adalah orang yang cerdas, banyak ide dan pemberani. Postur tubuhnya tinggi, rambut kepalanya lebat dan kulitnya tidak terlalu hitam. Beliau termasuk sepuluh orang yang dikabarkan akan masuk surga sebagaimana Rasulullah sabdakan.

Semasa hidupnya dalam memperjuangkan Islam, beliau ikut dalam semua peperangan kecuali Badr. Waktu itu Rasulullah mengutus beliau untuk suatu keperluan penting sehingga dirinya tidak ikut berperang. Meski demikian, Rasulullah tetap memberikan balasan berupa bagi hasil dari harta rampasan perang itu. Pada waktu terjadi ekpansi keluar jazirah Arab, beliau ikut mengepung dan mentaklukan Damaskus. Beliau juga ikut dalam perang Yarmuk. Pernah dipercaya Abu ‘Ubaidah untuk menjadi gubernur di Damaskus. Inilah kali pertama pengangkatan perwalian/gubernur di Damaskus dalam sejarah perkembangan Islam.

Pada masa kekhalifan Bani Ummayah, beliau mendapat musibah dan cobaan besar. Peristiwa yang menimpa dirinya itu menjadi perbincangan penduduk Yastrib (sekarang Madinah). Ceritanya seorang wanita bernama Arwa bintu Uwais telah menuduh beliau mengambil sejengkal tanah miliknya kemudian mengabungkan dengan tanah milik beliau. Wanita itu sibuk menyebarkan fitnah itu keseluruh penduduk. Hingga akhirnya perkara ini dilaporkan ke Marwan bin Al-Hakam, gubernur Madinah. Marwan mengutus beberapa orang untuk berbicara dengan Said bin Zaid mengenai laporan wanita itu. Said bin Zaid, sahabat Rasulullah, melihat perkara sangat sulit diterima. Beliau berkata; “Mereka lihat aku berbuat dholim terhadap wanita itu!!Bagaimana aku berbuat dholim padanya?! Padahal Rasulullah pernah bersabda; “Barangsiapa berbuat dholim(mengambil) sejengkal tanah orang lain, niscaya akan dibakar di akherat dari tujuh bumi.”

Beliau berdo’a; “Ya Allah, wanita itu telah menuduh aku berbuat dholim padanya. Sekiranya dia bohong, butakan matanya dan campakkan dirinya di sumur yang dia tuduhkan itu. Tampakkan cahaya kebenaranku sehingga mampu menjelaskan kepada orang-orang muslim bahwa saya tidak pernah berbuat dholim padanya.”

Tidak terlalu lama setelah beliau berdo’a, hingga lembah ‘Aqiq (lembah yang ada di Madinah mengalir darinya air) dipenuhi air yang belum pernah terjadi sebelumnya, terbuktilah kebohongan wanita itu. Perbatasan tanah yang disengketan wanita itu terbukti tidak benar. Orang-orang muslim tahu bahwa Sa’id adalah pihak yang benar. Beliau tidak berbuat dholim.

Kurang lebih sebulan setelah terbukti bahwa tuduhannya itu tidak benar, wanita itu menjadi buta. Pada waktu menjenguk tanahnya itu, dia terjatuh di sumur. Peristiwa ini tidaklah mengherankan, sebab Rasulullah pernah berpesan: “Takutlah kalian do’a orang yang teraniaya(terdholimi). Karena tidak ada pembatas antara doanya dengan Allah.”

Bagaimana jika orang yang teraniaya (terdholimi) itu adalah Sa’id bin Zaid, seorang sahabat Rasul yang dikabarkan akan menjadi penghuni surga bersama sembilan sahabat yang lain?! Tentu do’anya mustajab.

Selama ikut Rasulullah, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 48 hadits. Diantara riwayat hadits itu; dari Rasulullah, saya mendengar Rasulullah bersabda; “Barangsiapa terbunuh karena tidak pu….

11 - 20 ...