ALLAH SWT membolehkan para suami untuk mendua, memiliki istri lebih dari satu.
Hal inilah yang membuat kaum wanita cemas bahkan 'geram', yaitu kekhawatiran suaminya menikah lagi.
Hal inilah yang membuat kaum wanita cemas bahkan 'geram', yaitu kekhawatiran suaminya menikah lagi.
Meskipun sang istri telah berupaya berbuat baik, mendidik anak-anaknya dan mengerjakan rutinitas rumah tangganya, tapi tetap saja suaminya pengen menikah lagi. Lalu, bagaimana sang istri menghadapinya?
Tidak diragukan lagi, bahwa tujuan paling utama dari pernikahan adalah untuk menundukkan pandangan, mejaga kemaluan, serta memelihara kehormatan. Namun, cukupkah seorang suami memiliki satu istri saja? Atau, lebih dari satu?
Para suami akan mengukur keadaannya sesuai dengan kadarnya. Ana memberikan beberapa saran berikut ini:
Kesatu, suami menikah lagi tidak dapat menyelasaikan masalah. Seyogyanya, seorang istri melakukan upaya-upaya yang dapat melanggengkan keharmonisan dengan suami serta menumbuhkan simpati kepada suami.
Kedua, umumnya, para suami yang ingin menikah lagi memiliki alasan dan tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisinya, atau pernikahan tersebut merupakan sebuah solusi untuk suatu permasalahan yang dihadapinya. Untuk itu, sebaiknya seorang istri memikirkan alasan dan tujuan tersebut.
Ketiga, berpoligami bukan berarti suami telah melakukan sesuatu yang haram atau makruh. Ia hanya melaksanakan sebuah perkara yang mubah (boleh-boleh saja, ini pendapat ana), bahkan adakalanya dianjurkan. Jadi, yang harus dipikirkan selanjutnya adalah bagaimana kehidupan sesudah pernikahan tersebut.
Keempat, seringnya, penyebab para suami menikah lagi bahkan datang dari istrinya sendiri. Entah karena ia mengabaikan suaminya, mungkin tidak menghormatinya dan tidak menghargainya, atau mungkin juga tidak memberikan hak yang Allah halalkan untuknya dengan cara yang baik.
Kelima, tidak diragukan lagi, bahwa setiap insan dalam kehidupan ini akan selalu berusaha mencari apa yang dapat menyenangkan dan membahagiakannya. Andaikan sang suami mendapatkan kebahagiaan tersebut dari istri yang pertama, sudah barang tentu ia tidak akan menikah lagi dengan wanita lain.
Keenam, akan tetapi, apa yang terjadi sesudah pernikahan tersebut. Apakah sang suami akan meninggalkan istri yang pertama, mengabaikannya, atau tidak berlaku adil di antara para istrinya?
Ketujuh, tetaplah melayani sang suami dengan akhlak yang baik dan ikhlas tentunya karena Allah. Karena, dengan perilaku tersebut, merupakan sarana untuk meraih kemenangan di dunia dan akhirat.
Sumber: 150 Problem Rumah Tangga yang Sering Terjadi
Karya: Nabil Mahmud
Penerbit: Aqwam
WalLâhu a’lam bi ash-shawâb (Hazimah Nurul Wafiq)